Panas Pilkades di Demak hingga Diwarnai Hujan Batu

Round-Up

Panas Pilkades di Demak hingga Diwarnai Hujan Batu

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 09 Okt 2023 07:00 WIB
Aksi lempar batu dalam acara pilkades di Desa Kembangan, Semak, Minggu (8/10/2023).
Aksi lempar batu di Pilkades Desa Kembangan, Demak, Minggu (8/10/2023). (Foto: dok tangkapan layar)
Solo -

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Demak, sempat terjadi kericuhan, Minggu (8/10). Antarpendukung calon kades saling lempar batu.

Gesekan Antarpendukung

Kapolsek Bonang, AKP Margono mengatakan kericuhan tersebut terjadi sekitar 08.50 WIB.

"Pengamanan sudah kita laksanakan di Desa Kembangan sudah sesuai protap, tapi tadi sempat terjadi gesekan," kata Margono di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Kembangan, Minggu (8/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Margono, kericuhan disebabkan karena para pendukung mengenakan atribut. Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk tidak mengenakan atribut pendukung calon.

"Terjadi gesekan karena pendukung nomor satu dan nomor dua tetap menggunakan atribut yang sudah kita sepakati untuk tidak dilaksanakan. Tentunya mereka menunjukkan identitas, menyanyikan yel-yel sehingga terjadi gesekan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Saling Lempar Batu

Ia menuturkan bahwa kericuhan tersebut dengan aksi lemparan batu. Sementara satu korban kepalanya lecet akibat lemparan batu tersebut.

"Jotos-jotosan tidak ada, tapi ada lemparan batu karena memang di lahan tempat pilkades ini baru, banyak batu dibawa, itu yang dilempar sama masyarakat," terangnya.

"Korban ada, jadi mungkin kena batu. Satu orang, kena batu lecet. Batu yang dilempar lempar ke atas itu mengenai kepala, kepalanya lecet," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kejadian tersebut hanya terjadi sebentar. Kemudian kondisi kembali normal kembali.

"Kejadian itu hanya sebentar kurang lebih hanya beberapa menit. Setelah itu langsung kami laksanakan tindakan dan kembali kondusif, pelaksanaan saat ini kembali menjadi normal," ujarnya.

Dalam video yang diperoleh, dua kelompok saling melempar batu yang ukurannya cukup besar. Beberapa wanita terdengar menjerit saat peristiwa itu terjadi.

Sementara itu Ketua Panitia Pilkades Demak, Muzani Ali Shodikin, mengatakan bahwa di Desa Kembangan terdapat 2.812 daftar pemilih tetap (DPT). Sementara dua calon kades bernama Suhardi dan M Shodiq Almubarok.

"DPT kita ada 2.812, kita bagi satu TPS, satu TPS kira-kira 590-an," terang Muzani.

Personel Brimob datangi TPS Kembangan, Bonang, Demak amankan proses perhitungan suara Pilkades, Minggu (8/10/2023).Personel Brimob datangi TPS Kembangan, Bonang, Demak amankan proses perhitungan suara Pilkades, Minggu (8/10/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Brimob Diterjunkan

Pilkades di Desa Kembangan sempat diwarnai aksi saling lempar batu antarpendukung. Polisi menambah personel di lapangan untuk mengamankan proses perhitungan suara.

"Ini waktu proses penghitungan suara nanti kami sudah menyampaikan pada temen-temen pengamanan, apabila ada pendukung kita membagi di dua tempat. Supaya tidak bertemu lagi antara massa pendukung," kata Kapolres Demak, AKBP M Purbaja di lokasi, Minggu (8/10).

Pantauan di lokasi, personel Brimob bersenjata lengkap dikerahkan ke tempat pemungutan suara (TPS) tersebut. Di lokasi, juga dibuat pembatas dari pagar bambu pada dua sisi jalan.

Purbaja menerangkan bahwa polisi dan petugas gabungan mengawal hingga masyarakat meninggalkan lokasi.

"Setelah itu pun saat membubarkan diri kami mengawal temen-temen, masyarakat ini sampai kembali ke rumah masing-masing. Jadi tidak ada yang menggerombol-menggerombol," tuturnya.

"Di sini ada 1 peleton dari Ditsamapta, kemudian dari Polsek dan temen-temen dari TNI, termasuk BKO Polres," imbuhnya.

Gesekan di 3 Desa

Sejumlah 54 desa di Demak menggelar pilkades, Minggu (8/10). Dari jumlah tersebut terpantau terjadinya gesekan para pendukung di tiga desa.

"Jadi ada beberapa yang dua tempat yang terjadi sedikit gesekan, jadi bukan kerusuhan sebenarnya, jadi terjadi gesekan antara dua pendukung," kata Kapolres Demak AKBP M Purbaja di TPS Desa Kembangan, Minggu (8/10).

Gesekan paling parah terjadi di Desa Kembangan. Hal itu dipicu oleh para pendukung yang nekat mengenakan atribut salah satu calon yang didukungnya.

Dalam peristiwa itu bahkan sempat terjadi saling lempar batu. Polisi terpaksa mempertebal pengamanan di desa itu dengan menerjunkan personel Brimob.

Gesekan selanjutnya terjadi di Desa Klitih, Kecamatan Karangtengah. Peristiwa itu dipicu oleh para pendukung yang berebut untuk mencoblos.

"Jadi terjadi gesekan antara dua pendukung di mana pada saat proses memasuki TPS. Itu antara masing-masing pendukung pengin duluan, sehingga pada saat antre masuk TPS itu terjadi sedikit gesekan," kata Purbaja.

"Tapi alhamdulillah berkat kesigapan temen-temen pengamanan, baik TNI Polri, Linmas, itu bisa kita cepat menanggulanginya," sambungnya.

Adapun peristiwa ketiga terjadi di Desa Lempuyangan, Kecamatan Wonosalam. Gesekan itu dipicu adanya dugaan surat undangan mencoblos diganti dengan uang. Hal tersebut dilakukan oleh salah satu calon.

"Kalau di Lempuyang Wonosalam memang tapi tidak terlalu lama. Kalau Lempuyang Wonosalam itu ada indikasi surat undangan yang diambil kemudian diganti uang oleh salah satu peserta calon," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa gesekan antarpendukung saat ini sudah dalam mediasi pihak penyelenggara pilkades.

"Sampai saat ini belum ada pelaporan (pelanggaran pidana), jadi kami masih, tadi di TPS itu sudah dimediasi baik dari pihak kecamatan, panitia, maupun pengawas," tuturnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads