Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa, Ibadah Memohon Hujan

Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa, Ibadah Memohon Hujan

Muthia Alya Rahmawati - detikJateng
Minggu, 08 Okt 2023 13:29 WIB
Umat Islam melaksanakan Shalat Istisqa atau salat meminta hujan di halaman Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (30/9/2023). Shalat tersebut dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT diturunkannya hujan agar bencana kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang segera berakhir. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa, Ibadah Memohon Hujan. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Solo -

Sholat istisqa biasanya dilakukan oleh umat Islam ketika terjadi musim kemarau atau kekeringan yang berkepanjangan. Sama seperti ibadah sholat lainnya, menunaikan sholat istisqa juga dianjurkan untuk melafalkan niat dan menjalankannya sesuai tata caranya.

Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Shalat Sunnah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, secara etimologis, Istisqa' artinya meminta hujan. Dengan kata lain, sholat sunah Istisqa' adalah bentuk ibadah yang dilakukan dengan tujuan memohon kepada Allah SWT agar mengirimkan hujan kepada daerah atau individu yang sangat membutuhkannya melalui sholat, doa, dan istighfar ketika musim kemarau panjang atau kekurangan air terjadi.

Sholat ini terdiri dari dua rakaat dan dianjurkan untuk dilakukan ketika kondisinya masih membutuhkan, dan umumnya tidak dianjurkan lagi setelah hujan mulai turun atau sumber air kembali mengalir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Sholat Istisqa

Berikut merupakan niat sholat Istisqa yang dibaca sebelum sholat dimulai:

Ψ£ΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ₯ِسْΨͺΩΨ³Ω’Ω‚ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω مُسْΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ¨Ω’Ω„ΩŽΨ©Ω (Ω…ΩŽΨ£Ω’Ω…ΩΩˆΩ…Ω‹Ψ§ Ψ₯Ω…ΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§) Ω„Ω„Ω‡ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

ADVERTISEMENT

Latin: Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mΓ»man/imΓ’man lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Istisqa' dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum/ imam, karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Istisqa

Dikutip dari laman Kementerian Agama, dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melakukan Sholat istisqa' setelah matahari sudah terbit, mirip dengan waktu pelaksanaan Sholat Idul Fitri atau Idul Adha.

Menurut penilaian para ulama, Sholat Istisqa' dapat dilakukan hingga menjelang sore hari, asalkan tidak dilakukan pada saat-saat yang diharamkan untuk melaksanakan sholat, seperti ketika matahari berada di titik tertinggi di langit atau ketika matahari terbenam.

Berikut merupakan tata cara sholat istisqa berdasarkan laman tersebut:

  1. Imam dan jemaah berkumpul di lapangan terbuka untuk menjalankan sholat istisqa bersama-sama.
  2. Tanpa adanya adzan dan iqamah, imam dan jamaah berniat untuk melaksanakan sholat istisqa dengan membaca niat.
  3. Setelah takbiratul ihram, dalam rakaat pertama, imam dan jamaah mengucapkan takbir sebanyak 7 kali, dan dalam rakaat kedua, mereka mengucapkan takbir sebanyak 5 kali.
  4. Dalam setiap rakaat, imam membaca Surat Al-Fatihah dan satu surat pendek yang jelas, yang bisa didengar oleh jamaah.
  5. Kemudian, dilanjutkan dengan ruku, dua sujud, dan duduk di antara dua sujud.
  6. Pada rakaat kedua, setelah sujud, imam dan jamaah melakukan duduk tahiyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan shalawat seperti dalam Sholat wajib.
  7. Sholat diakhiri dengan salam, dengan imam dan jamaah menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
  8. Setelah sholat, imam memberikan dua khutbah yang didengarkan oleh jamaah.

Khutbah Sholat Istisqa

Khutbah Sholat Istisqa dilakukan setelah sholat istisqa selesai. Khutbah sholat istisqa terdiri dari dua bagian dan disampaikan oleh khatib dengan berdiri dan satu kali duduk di antara kedua khutbah.

Tata cara dan isi khutbah Sholat Istisqa' mirip dengan khutbah Sholat Id, termasuk membaca takbir sebanyak 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.

Dalam isi khutbahnya, khatib disarankan untuk mengajak umat Islam untuk bertaubat, memohon ampunan atas dosa-dosa mereka, dan banyak beristighfar, dengan harapan Allah SWT akan mengabulkan permohonan mereka untuk mengakhiri masa kemarau panjang.

Ketika khatib memulai khutbah kedua, dan telah berlalu sepertiga dari khutbahnya, khatib kemudian menghadap kiblat dan membelakangi jamaah, artinya membelakangi makmum dan bersama-sama memanjatkan doa.

Selanjutnya, khatib mengubah posisi rida'-nya (sorban yang diletakkan pada bahu), yaitu dengan meletakkan posisi yang di atas dibalik ke bawah, serta yang kanan dibalik ke kiri dan sebaliknya. Istilah ini disebut dengan tahwil atau tankis.

Tahwil yakni memindahkan posisi selendang atau sorbannya yang sebelah kanan ke sebelah kiri dan yang sebelah kiri ke sebelah kanan. Sedangkan tankis adalah memindahkan ujung selendang atau sorban bagian atas ke bawah dan sebaliknya. Keduanya bisa dipraktikkan sekaligus dengan satu langkah, yakni sorban diletakkan di sebelah kanan.

Demikian informasi mengenai niat dan tata cara sholat istisqa. Semoga sholat istisqa menjadi sarana untuk mendapatkan rahmat Allah SWT dalam menyediakan hujan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads