Video bullying yang sempat beredar di media sosial beberapa waktu lalu ternyata merupakan siswa di SMP Negeri di Sragen. Korban diketahui berinisial S yang saat ini kelas 9.
Sebelumnya, aksi perundungan dilakukan oleh beberapa remaja putri di jembatan panjang di Sambungmacan, Sragen. Video tersebut beredar di media sosial instagram.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi membenarkan bahwa korban merupakan murid SMP tersebut. Dirinya juga mengakui adanya tindakan perundungan yang dilakukan oleh remaja A ke korban S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya klarifikasi, Itu peristiwa kejadiannya bulan Agustus lalu, saat saya tanya ke korban, tapi tanggalnya lupa. Pokoknya bulan Agustus dan itu anak saya (anak didik) itu yang menjadi korban itu," katanya dihubungi detikJateng, Kamis (5/10/2023)
Teguh mengungkapkan, korban sudah tiga kali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan oleh remaja berinisial A itu. Kejadian itu, kata dia terjadi di dua tempat yang berbeda.
"Kejadian itu tiga kali, dua itu di Gawan, terus satu kali di jembatan panjang atau jembatan Jepang perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur," jelasnya.
Dirinya juga sempat menanyakan kejadian tersebut, mengenai penyebab tindakan perundungan itu ke korban.
"Tapi saya tanya, 'itu kok bisa terjadi kenapa', pertama dia menjelaskan, dia lewat, dia melihat si pelaku yang namanya A. Nah dia A tersinggung, si pelaku terus emosi dipukuli," tuturnya.
"Kemudian yang kedua itu mau minta uang atau apa saya nggak tahu, yang jelas itu mau minta uang si pelaku tapi si korban tidak punya uang. Adanya Rp 10 ribu katanya, saya tanya 'kamu kasih?', dia jawab 'saya kasih'. Mungkin karena kurang atau apa diterima atau apa hingga terjadi peristiwa seperti itu," lanjutnya.
Dirinya mengatakan kejadian itu terjadi bukan di lingkungan sekolah. Dan pelaku, kata dia juga sudah mengundurkan diri sebelum kejadian tersebut.
"Jadi anak tersebut (korban) masih kelas 9 dan pelakunya tersebut sudah drop out dulu sedangkan teman satu leting kelas 8-nya, dulunya mereka satu kelas saat kelas 8," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Video dugaan bullying yang terjadi di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, beredar di media sosial. Polisi tengah menyelidiki kejadian ini.
Video tersebut salah satunya dibagikan melalui akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen. Video tersebut memperlihatkan adanya sekelompok orang remaja perempuan yang melakukan tindak kekerasan terhadap sesama remaja perempuan.
Baca lebih lengkap di halaman berikutnya....
Dari caption tersebut, disebutkan bahwa kejadian itu terjadi di jembatan Panjang, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di Sambungmacan, Sragen.
"Kiriman dari netizen. Infonya video bvll**g tersebut terjadi di jembatan panjang yang terletak di perbatasan Jateng-Jatim. Lokasi persisnya dekat lapangan Gringging, Sambungmacan, Sragen," tulis keterangan tersebut seperti dilihat detikJateng, Selasa (3/10).
Video berdurasi kurang lebih 50 detik itu memperlihatkan sejumlah remaja perempuan yang melakukan kekerasan terhadap seorang remaja. Tak ada perlawanan dari remaja perempuan yang jadi korban pengeroyokan.
"Dalam video durasi Β±50 detik itu, sekelompok remaja perempuan mengeroyok 1 remaja perempuan yang terlihat pasrah tidak melawan sama sekali. Bahkan pada akhir video, sekelompok remaja tersebut menertawakan korban sambil mengumpat," tulis akun tersebut.
Jadi anak tersebut masih kelas 9 dan pelakunya tersebut sudah drop out dulu seangkatan teman satu leting kelas 8-nya bareng si Agustin dengan korban.
Akun tersebut menyebut para remaja pelaku masih sekolah di salah satu SMP di Gondang, Sragen.
"Kejadiannya sekitar awal bulan September 2023. Menurut info yang beredar, para pelaku masih sekolah di salah satu SMP di G*ndang Sragen. Menurut info dari pengirim juga, para pelaku ini berulang kali melakukan kekerasan kepada orang lain & sudah diselesaikan secara kekeluargaan, tapi masih kerap mengulangi perbuatannya lagi," lanjut isi keterangan tersebut