Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memastikan kandungan semburan gas yang terjadi pada sumur bor milik warga Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, tidak berbahaya. Berikut ini penjelasannya.
Hal ini terungkap setelah pihak DLH Rembang meninjau secara langsung datang ke lokasi sumur bor milik Abu Rosidin di Dukuh Kampung Sridadi, Pamotan, yang menyemburkan gas berapi.
Kata Kepala DLH Rembang Ika Himawan Affandi, semburan gasnya terbilang masih bisa dikendalikan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang berarti terhadap lingkungan sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kandungan gas dikatakan oleh Ika, tidak beracun. Bahkan cukup aman dimanfaatkan untuk memasak.
"(Gasnya) Masih terkendali, tidak ada dampak lingkungan. Terkait sumber gasnya itu kewenangan ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). Gasnya aman, dari ESDM mempersilakan memanfaatkan buat memasak misalnya," tutur Ika saat dihubungi detikJateng, hari ini (5/10).
Ika menjelaskan dari hasil koordinasi dengan Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, sudah dilakukan analisis awal atas fenomena semburan gas yang terjadi di Pamotan.
"Analisis kecilnya seperti ini, tentang fenomena tersebut. Kalau di Rembang biasannya berkaitan sama pembentukan gas bumi. Mengingat Blora, Grobogan, Rembang dan sekitar merupakan cekungan belakang Busur (Back Arc Basins)," ungkap Ika menyadur hasil analisis pihak Dinas ESDM.
"Di daerah Pamotan juga berkembang rekahan dan sesar-sesar aktif, sehingga memungkinkan gas-gas yang terbentuk di dalam cekungan pengendapan tersebut merembes keluar atau terjebak di lapisan yang lebih atas. Manifes gas yang terjebak di lapisan atas tersebut kadang-kadang saat pengeboran sumur air tanah oleh penduduk menyembur keluar dan kalau ada api tersulut," pungkasnya.
Sementara itu, detikJateng sudah mencoba menghubungi Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Teguh Yudi Pristiyanto, namun belum mendapat respon.
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, geger dengan kemunculan gas berapi di sumur milik seorang warga. Api itu menyala di pipa air yang terhubung dengan sumur bor itu.
Pantauan detikJateng, Rabu (4/10) pukul 17.20 WIB, semburan gas berapi itu bersumber dari sumur milik Abu Rosidin warga RT 2 RW 13, Dukuh Kampung Sridadi, Desa Pamotan. Lokasi sumur berada di sebelah barat rumahnya. Berjarak sekitar 3-5 meter.
Saat detikJateng di lokasi, Abu mencoba menyulut semburan gas itu dengan pemantik api. Api pun kemudian menyala dari sumber semburan gas. Saat nyala tinggi api sekira satu meter.
Di sekitar sumur itu tampak sudah terpasang garis polisi, sebagai penanda sekitar area berbahaya.
(sip/sip)