Polemik bonus uang atlet Kota Magelang peraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI/2023 mulai ada titik terang. Pemkot Magelang menjanjikan akan memberikan bonus pada Maret 2024.
"Alhamdulillah setelah kita diskusi dengan Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata), nanti insyaallah 2024 bulan Februari, Maret akan dibayarkan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh atlet," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz setelah bertemu pengurus KONI dan atlet peraih medali Porprov 2023 di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Senin (25/9/2023).
Bonus yang akan diberikan sama dengan tahun 2018. Peraih medali emas akan mendapatkan Rp 50 juta, medali perak Rp 25 juta, dan medali perunggu Rp 15 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persis dengan 2018. Nanti yang mengatur Disporapar," jelasnya.
"Alhamdulillah ini di 2024 sudah diketok, sudah ada anggaran untuk pembayaran tadi. Besar pasti di atas Rp 1 miliar," imbuhnya.
Terkait rencana pemberian bonus bagi atlet peraih medali di Porprov, Ketua KONI Kota Magelang Ali Sobri Sungkar mengatakan mekanisme pencairan bonus ada dua opsi. Opsi pertama, KONI mendorong Pemkot Magelang dan DPRD menambahkan anggaran.
"Anggaran di penetapan sebesar Rp 2 miliar, kalau bisa ditambah Rp 1,2 miliar. Karena perhitungan penerima penghargaan sesuai dengan 2018 itu di angka Rp 2,39 miliar, boleh dikata Rp 2,4 miliar. Kalau itu dibagi dua, maka anggaran KONI yang akan digunakan Rp 1,2 miliar dari Rp 2 miliar. Kalau bisa jangan menunggu sampai Oktober, November. Kalau bisa usulkan ke dewan, asalkan mau duduk bersama, dewan siap. Kalau pemerintah mau bicara dengan dewan dan mengalokasikan Rp 1,2 miliar, maka bulan Maret sudah tuntas," papar Ali.
Sedangkan untuk opsi yang kedua, kata Ali, otomatis harus ada komitmen dari Pemkot Magelang.
"Lha ini harus ada jaminan dari Dispora bahwa itu tidak akan bermasalah apabila nanti dituangkan dalam proposal yang akan dicairkan pada perubahan. Saya akan mengajukan proposal untuk kekurangan uang penghargaan yang belum terbayarkan dan anggaran KONI yang digunakan. Kami berharap Rp 1,2 miliar yang digunakan untuk penghargaan itu, ya tolong KONI dikembalikan bukan karena kegiatan, tapi untuk pengcab-pengcab di tahun ini tidak mendapatkan apa pun," ujar Ali.
Sementara itu, pelatih cabor selam Kota Magelang, Herawan Chrestianto memberikan apresiasi terkait rencana pencairan bonus. Janji itu harus dikawal sampai bonus benar-benar cair.
"Yang kami takut dan khawatirkan nanti di pertengahan jalan itu ada satu dan lain hal. Harapan kami selesai di bulan Maret karena saat ini juga menjelang tahun politik. Ke depannya kalau Pak Wali purna, apakah berikutnya bisa mengakomodir atau tidak. Harapan saya tidak menjadi masalah selesai di bulan Maret," ujarnya.
"Karena semua pelatih dan atlet sangat berharap. Banyak sekali pelatih yang miris saya dengar, ada yang berutang. Jadi mereka harus membayar utang dan bunga-bunganya yang terus bergulir, kemudian banyak pelatih yang mengorbankan pekerjaan," ujar Herawan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Menurutnya, atlet telah berjuang dalam Porprov dan butuh apresiasi. Di Indonesia, kata dia, mulai dari Presiden sampai tingkat bawah memberikan apresiasi bagi atlet Olimpiade, SEA Games, dan lainnya.
"Jadi harapan kami seperti itu," ujar dia.
Menyinggung soal rencana kepindahan atlet, Herawan menyebut hal itu ditawarkan kepada atlet. Pihaknya tidak bisa menahan jika ada atlet yang akan pindah daerah.
"Setelah selesai ini, saya akan kumpulkan atlet bagaimana. Seandainya mereka merasa kecewa dengan hasil seperti ini, ya saya nggak bisa nggondeli. Saya nggak bisa nggondeli karena itu hak mereka. Mereka sudah berjuang, berkorban, dengan adanya kondisi seperti ini nyaman atau tidak nyaman, saya kembalikan kepada anak-anak (atlet selam). Kalau mereka bilang mau pindah, saya harus legawa karena itu hak mereka," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, pelatih dan atlet Kota Magelang yang meraih medali dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI/2023 kecewa dengan Pemkot Magelang. Kecewaan tersebut dipicu lantaran dalam pembubaran kontingen Porprov 2023 tidak ada pembagian bonus.
"Kami sangat kecewa. Ada atlet dari kota lain yang saya tarik agar bisa membawa nama Kota Magelang ternyata tidak ada perhatian dari Pemerintah Kota Magelang dan berkesan pembiaran," kata Herawan, pelatih selam kepada wartawan di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Selasa (19/9).
Menurutnya, para atlet dan pelatih sudah berjuang keras untuk mengangkat nama Kota Magelang di dunia olahraga. Tidak adanya bonus menurutnya menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki perhatian.
"Pembinaan jangka panjang, perjuangan sangat berat. Kalau masalah loyalitas, saya dari tahun 1987 sudah membela Kota Magelang sampai 2023. Ini paling mengecewakan. Jadi, upacara pembubaran hanya dibubarkan begitu saja," ujarnya.