Aksi seorang remaja alias anak baru gede (ABG) mencorat-coret papan di objek wisata Deles Indah, Kecamatan Kemalang, Klaten, viral. Aksi remaja di objek wisata kawasan puncak Gunung Merapi tersebut terekam kamera ponsel pengunjung lain di lokasi.
Aksi vandalisme itu diunggah di akun Instagram @infocegatanklaten. Dalam rekaman berdurasi sekitar 15 detik dari tampilan di tiktok itu terlihat pelaku seorang remaja pria.
Remaja berkaos hitam itu tampak menuliskan sesuatu di papar seng di lokasi. Beberapa temannya asyik bermain ponsel, sedangkan rombongan remaja lain cuma melihat aksi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aksi Vandalisme. Yang merasa mengenal segera di beritahu dan kami tunggu etikat baiknya sebelum kami serahkan ke pihak berwajib. Wajahmu ketok bgt le cah
bagus," tulis admin sebagaimana dikutip detikJateng, Senin (25/9/2023) siang.
Tokoh pemuda Dusun Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Achmad Sulistyo, mengatakan warga Deles awalnya menemukan video itu di TikTok. Oleh warga kemudian pemilik video diklarifikasi.
"Kita klarifikasi, ternyata dia juga cuma wisatawan tapi bukan rombongan yang vandal itu. Karena tidak berani menegur yang bersangkutan hanya merekam dan menguploadnya di TikTok," papar Achmad kepada detikJateng.
Dari keterangan perekam itu, ungkap Achmad, kejadian corat -coret itu terjadi pada Sabtu (24/9) sore. Tak ada warga yang mengetahui peristiwa tersebut.
"Warga tidak tahu, biasanya kalau tahu kami tegur bahkan kami panggil orang tuanya, pihak sekolah kalau masih sekolah agar bertanggungjawab. Tapi karena ini tidak ada yang tahu maka kita share di IG Deles Indah," papar Achmad.
Dengan menyebarluaskan informasi soal vandalisme ini, lanjut Achmad, warga yang mengetahui atau pelakunya diminta tanggungjawab memperbaiki. Tapi sampai kini belum ada yang menginformasikan.
"Sampai saat ini belum ada klarifikasi yang corat-coret, baru share kemarin. Karena kami juga baru tahu," imbuh Achmad.
Ketua RT 16 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jenarto, mengatakan biasanya jika kepergok maka pelaku akan langsung diminta mengecatnya kembali. Jenarto mengungkap total sudah tiga kali vandalisme di lokasi itu.
"Sebelumnya sudah tiga kali dan ketahuan warga sehingga diminta mengecat ulang. Tapi ini belum ketahuan siapa," ungkap Jenarto kepada detikJateng.
(sip/sip)