Bosan menjadi budak korporat, Ally Marie Brown (25) memutuskan resign dan kini menikmati hidup di hutan bersama pacarnya, Kyle Dempsey (31). Mereka membangun kabin kayu di tengah hutan New England, AS, dan menggantungkan hidup pada alam bebas. Begini kisahnya.
Dilansir detikTravel, Kamis (21/9), Ally rajin mengunggah video mengenai kehidupannya yang berbanding terbalik dari sebelumnya lewat akun YouTubenya. Sebelumnya, dia bekerja di kantor dari pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Butuh 2,5 tahun untuk Ally dan Kyle membangun kabin di tengah hutan itu. Menariknya, semua perabot mereka buat sendiri, dari ranjang hingga kabinet dapur. Pengalaman hidup mandiri di hutan itu membuat Ally kini piawai menggergaji kayu, mengebor, dan memaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada 46 ribu subscribernya, Ally menceritakan kehidupan sehari-harinya di hutan. Di sana, dia bisa mandi di danau es, menanam sayuran sendiri, hingga mengumpulkan air embun untuk minum.
Semua itu dilakukan Ally dan Kyle secara otodidak. Dia juga membuat video saat dia berenang di sungai untuk mandi.
"Ini adalah sebuah pengalaman dan pembelajaran, meski cukup sulit dan ada naik turunnya, tapi tidak ada yang seperti ini. Saya merasa sangat, sangat bersyukur bisa mengalami ini di tempat yang sangat cantik," ujar Ally, seperti dikutip detikTravel dari New York Post, Kamis (21/9/2023).
Kini, selain jadi Youtuber, Ally juga membuat produk dari alam dan menjualnya melalui situs pribadinya. Dia juga belajar membuat produk kecantikan dari bahan-bahan alami yang diberi label LucidLavenderCo.
Untuk minyak rambut organik, Ally menjualnya US$ 44 (setara Rp 676 ribuan). Sedangkan minyak esenssial oil penghilang anxiety, dia jual US$ 28 (setara Rp 430 ribuan).
Adapun Kyle membuka bisnis kopi yang dia beri merk Trout and Coffee. Menurut mereka, berbisnis sambil tinggal di hutan tidaklah mudah, namun mereka menikmati perjuangannya.
"Ini adalah musim yang sulit. Kekeringan cukup brutal. Untuk menyiram tanaman, kami sampai harus bolak-balik ke sungai mengambil air pakai ember," ujar Ally.
"Tapi di saat seperti ini, saya ingat pepatah, 'Kamu harus bisa menerima hal-hal yang tidak bisa kamu ubah. Justru kamu harus berani berubah apa yang kamu bisa ubah dan bersikap bijaksana untuk mengetahui perbedaannya," imbuh Ally.
Dari sekian banyak tantangan hidup di hutan, Ally mengakui yang paling berat bagi dia adalah hidup tanpa toilet. "Saat musim hujan atau musim dingin, cukup menyulitkan. Tapi jujur, tidak punya toilet tidak seburuk itu," tutupnya.
(dil/ahr)