Cerita Ngeri Relawan Terjebak Api saat Padamkan Kebakaran Bromo

Regional

Cerita Ngeri Relawan Terjebak Api saat Padamkan Kebakaran Bromo

tim detikJatim - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 10:06 WIB
Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) sekaligus warga Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, Sampetono.
Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) sekaligus warga Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, Sampetono. Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim.
Solo -

Upaya pemadaman kebakaran di Gunung Bromo terus dilakukan. Pemadaman melibatkan berbagai pihak, termasuk para relawan. Di tengah upaya pemadaman ini sejumlah pemadam sempat terjebak kebakaran. Berikut cerita negeri relawan.

Mengutip detikJatim, Selasa (12/9/2023) Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) sekaligus warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Sampetono mengungkapkan, peristiwa ngeri itu terjadi pada Jumat 8 September 2023 sekitar pukul 13.00 WIB.

Sampetono menceritakan awalnya dirinya memimpin satu regu berjumlah 14 orang yang hendak memadamkan api di lereng Bukit Watangan. Tim itu lalu bergerak memadamkan api secara manual dari atas lereng ke bawah sekitar 300 meter.

"Saat memadamkan sampai bawah itu ada kebocoran api dan terjadilah kebakaran besar. Akhirnya saya dan yang lain total 9 orang bertahan di lahan yang sudah terbakar duluan. Karena lahan yang sudah terbakar kan tidak dilahap api," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (12/9).

Dalam keadaan terjebak kobaran api itu Sampetono mengatakan kehilangan 5 orang anggota lainnya. Saat itu dirinya sebagai ketua regu sempat kelimpungan dan berupaya untuk mencari 5 anggotanya itu.

"Ada sekitar 3 jam tidak ada kontak sama sekali dengan kelima anggota saya. Akhirnya saya sama 8 anggota lain menunggu api padam dan melakukan pencarian. Kami teriak-teriak dan menelusuri tempat-tempat tapi tidak ketemu. Baru jam 4 sore kami ke Pos Jemplang laporan orang hilang," katanya.

"Syukur pas sampai di pos Jemplang kelima aggota yang hilang itu ada di pos. Itu momen yang menurut saya bikin lemes. Karena saya sebagai ketua harus bertanggung jawab atas anggota saya," katanya.

Sampetono mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dari lima anggotanya, mereka terpisah karena mencoba kabur dari kobaran api yang mulai mengepung.

"Kalau kata lima orang ini mereka terpisah saat menyelamatkan diri. Jadi begitu api membesar asap menutup pandangan kanan dan kiri. Akhirnya lima orang ini menyelamatkan diri dengan bergerombol," katanya.




(apl/apl)


Hide Ads