Teks Editorial Adalah: Ciri, Struktur, dan Contoh

Teks Editorial Adalah: Ciri, Struktur, dan Contoh

Marcella Rika Nathasya - detikJateng
Senin, 11 Sep 2023 11:55 WIB
Ilustrasi menulis
Teks Editorial Adalah: Ciri, Struktur, dan Contoh (Foto: detikcom/thinkstock)
Solo -

Teks editorial merupakan teks yang ditulis oleh redaksi media, untuk memberitahu masyarakat mengenai pandangan dan sikap suatu media terhadap topik yang sedang menjadi isu hangat.

Teks editorial banyak dijumpai pada koran atau majalah, tetapi sekarang dapat dengan mudah kita temukan hanya dengan mengaktifkan smartphone, lalu membuka majalah online. Dengan begitu kita dapat membaca teks editorial di mana saja dan kapan saja.

Sama halnya dengan teks dalam Bahasa Indonesia yang lainnya, teks editorial juga memiliki ciri dan strukturnya tersendiri. Berikut informasi selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teks Editorial

Menurut KBBI teks adalah naskah yang berupa kata asli dari pengarang, sedangkan editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar.

Mengutip dari jurnal artikel dan teks editorial (2022) oleh Erwan Effendi, teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur media massa, berupa pandangan redaksi terhadap peristiwa aktual yang sedang terjadi di masyarakat dan sedang menjadi sorotan atau kontroversial. Dalam media massa teks editorial disebut juga sebagai tajuk rencana. Teks editorial juga disebut sebagai pandangan media massa terhadap peristiwa yang sedang menjadi topik pembahasan.

ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Teks Editorial

Teks editorial memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tema dan topik tulisan berupa hal yang sedang hangat diperbincangkan dan berdasarkan fakta (aktual dan faktual).

2. Bersifat sistematis dan logis. berita yang disajikan harus memiliki struktur yang sistematis dan logis.

3. Kalimat yang digunakan singkat, pada dan jelas. hal tersebut agar pembaca tidak kebingungan dalam mengartikan apa yang ingin disampaikan oleh penulis.

Jenis Teks Editorial

Teks editorial terdiri dari beberapa jenis yakni :

1. Interpretative Editorial

Interpretative editorial merupakan teks editorial yang berisi penjelasan makna dari isu-isu yang sedang terjadi, di mana pembaca diharapkan memahami kondisi dan peristiwa yang sedang terjadi melalui perspektif media.

2. Controversial Editorial

Teks yang dibuat untuk menyebarkan sudut pandang redaksi, biasanya terdapat tujuan untuk mempengaruhi pembaca agar mempercayai isu yang disajikan.

3. Explanatory Editorial

Explanatory editorial merupakan teks editorial yang menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi namun membiarkan pembaca untuk menilai dan memberi tanggapan mengenai isu tersebut.

Struktur Teks Editorial

Untuk membuat teks editorial yang baik diperlukan struktur yang baik pula, struktur yang perlu diketahui dalam membuat teks editorial yakni:

1. Pernyataan pendapat (tesis)

Pernyataan pendapat merupakan bagian awal yang berisi sudut pandang penulis pada permasalahan yang sedang dibahas. Umumnya berupa bentuk pernyataan atau sebuah teori yang disertai argumen yang jelas.

2. Argumentasi

Bagian argumentasi merupakan bukti-bukti yang dapat digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam sebuah tesis. Argumentasi dapat berupa pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli maupun fakta yang didasari oleh sumber terpercaya.

3. Pernyataan ulang

Pernyataan ulang merupakan bagian paling akhir atau penutup dalam teks editorial yang merangkum penjelasan ke dalam bentuk kesimpulan.

Contoh Teks Editorial

Dikutip dari buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia (2019) oleh Tomi Rianto, 1700 Plus Bank Soal Bahasa Indonesia (2019) oleh Yadi Mulyadi, dan laman resmi Kemdikbud, berikut ini contoh teks editorial.

Contoh Teks Editorial 1: Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Jumlah itu pun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.

Tentunya jumlah yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi. Salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.

Seharusnya, pemerintah (terutama bidang kesehatan) selalu memperbarui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala. Hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat meningkat.

Contoh Teks Editorial 2: Pendidikan Dan Kenakalan Siswa

Pendidikan Dan Kenakalan Siswa

Masyarakat dikejutkan dengan munculnya foto sejumlah siswa di sebuah SMK di Jakarta yang sedang merokok di dalam kelas. Foto perbuatan tak terpuji para siswa yang menjadi viral di media sosial tersebut harus benar-benar mendapatkan perhatian semua pihak.

Fenomena ini bisa menjadi salah satu indikator kegagalan pendidikan kita dalam upaya membentuk anak-anak bangsa menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak baik, tangguh, dan berkarakter. Munculnya fenomena anak kepergok merokok memang bukan hanya kali ini. Namun, tetap saja kejadian tersebut harus ditangani secara serius agar tidak menular dan berulang di masa mendatang. Siswa yang melanggar harus diberi sanksi yang sesuai dan mendidik. Tentu hukumannya tidak sama dengan untuk orang dewasa.

Aksi merokok siswa seperti di atas bagaikan puncak gunung es. Sebab, belakangan ini kita juga disuguhi berbagai aksi yang tak pantas dilakukan oleh para siswa kita. Belum genap seminggu berlalu, ramai juga di jagat maya tersebar foto para siswa yang berpakaian pramuka sedang menonton film porno di dalam kelas menggunakan proyektor. Kemudian, berbagai kasus perisakan (bullying) juga marak diposkan di media sosial.

Kenakalan siswa atau remaja tak hanya itu. Belum lagi kita sering juga mendengar aksi tawuran antar siswa yang hingga saat ini masih kerap terjadi, baik di Jakarta maupun di luar wilayah Jakarta. Bahkan, tak sedikit siswa SMP atau SMA yang terlibat dalam aksi kejahatan curanmor atau pembegalan. Tidak sedikit juga yang terjerumus dalam lembah hitam, seperti narkoba dan prostitusi anak.

Kalau dicermati, berbagai kenakalan siswa yang akhir-akhir ini kian memprihatinkan tersebut bukan muncul begitu saja. Ada sejumlah faktor yang sangat kompleks sehingga menyebabkan para siswa saat ini cenderung makin meninggalkan nilai-nilai keluhuran bangsa maupun agama tersebut. Pertama, pengaruh lingkungan baik internal maupun eksternal. Lingkungan, baik di

keluarga, lingkungan pergaulan, maupun sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak. Kita tahu kesibukan orang tua menyebabkan anak mencari jati diri sendiri. Apalagi tidak sedikit keluarga yang bermasalah, kemudian anak menjadi korban kekerasan di rumah sehingga tidak sedikit anak mencari jati dirinya di lingkungan sekitar yang belum tentu baik. Latar belakang keluarga dan lingkungan buruk itulah yang membentuk karakter anak menjadi liar dan tak terkendali.

Kedua, kurangnya pendidikan agama, akhlak, serta sosok teladan. Pendidikan agama merupakan hal yang sangat mendasar untuk membentuk pribadi seorang siswa. Begin juga keteladanan seseorang bagi anak, terutama di keluarga, juga sangat memengaruhi perkembangannya. Pergaulan yang salah akhirnya membentuk anak menjadi nakal.

Ketiga, kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang buruk bagi perkembangan anak jika tidak dibarengi dengan pendidikan karakter yang kuat. Misalnya saat ini bebasnya masyarakat termasuk anak yang belum cukup umur dalam mengonsumsi konten di berbagai media sosial maupun di televisi sedikit banyak telah membentuk karakter anak. Konten-konten negatif yang berbau pornografi maupun kekerasan itulah yang ikut membentuk karakter anak menjadi brutal dan susah diatur.

Merujuk berbagai faktor di atas, sudah selayaknya mulai sekarang pengawasan terhadap anak harus diperketat, baik itu di lingkungan keluarga maupun sekolah. Para orang tua harus sadar bahwa keluarga merupakan pembentuk karakter anak yang paling penting. Anak tak cukup hanya diberi bekal materi, bekal pendidikan agama, dan akhlak juga sangat penting diberikan. Di sisi lain, pemerintah harus merumuskan kembali kurikulum pendidikan yang lebih menekankan pembentukan karakter agar siswa bisa tumbuh seimbang, baik secara prestasi maupun moralnya.

Dan sekolah melalui para guru harus juga serius dalam mengawasi dan mendidik siswa-siswa mereka agar kejadian seperti di atas tidak terulang. Pendidikan anak sangat penting karena masa depan bangsa ada di tangan mereka. Salah mendidik anak, taruhannya adalah kehancuran bangsa ini.

Contoh Teks Editorial 3: Hipertensi

Hipertensi

Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2019, sebuah momentum yang digalang World Hypertension League dengan tema "Healthy Lifestyle-Healthy Blood Pressure". Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?

Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya.

Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?

Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika, berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan pola hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.

Demikian penjelasan mengenai apa itu teks editorial lengkap dengan ciri, jenis, struktur, dan contohnya.

Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads