15 Contoh Teks Anekdot Bahasa Indonesia Beserta Strukturnya

15 Contoh Teks Anekdot Bahasa Indonesia Beserta Strukturnya

Marcella Rika Nathasya - detikJateng
Kamis, 31 Agu 2023 16:50 WIB
Girlfriends using Smartphone in Coffeeshop
15 Contoh Teks Anekdot Bahasa Indonesia Beserta Strukturnya. Foto: Istock
Solo -

Teks anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur. Tak hanya bersifat menghibur, teks anekdot terkadang juga berupa sindiran, kritikan dan sebuah wadah mengungkapkan suatu kebenaran. Berikut contohnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi anekdot yaitu cerita singkat yang lucu dan menarik, yang biasanya melibatkan tokoh atau orang terkenal berdasarkan kejadian nyata (bersifat faktual). Selain bersifat lelucon, teks anekdot biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari orang-orang terkenal.

Meski teks anekdot kerap kali berbentuk lelucon dan kritikan, tetapi teks ini juga memiliki struktur agar pesan bisa tersampaikan dengan jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur Teks Anekdot

Teks Anekdot memiliki struktur yang perlu diketahui, teks anekdot yang dibuat harus mengandung struktur tersebut. Mengutip dari Buku Intisari Materi Bahasa Indonesia (2022) oleh Ai Mulyati.

1. Abstrak

Abstrak diletakkan di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan cerita tersebut.

ADVERTISEMENT

2. Orientasi

Orientasi adalah awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita bisa terjadi.

3. Krisis

Struktur yang ketiga adalah Krisis. Krisis adalah bagian yang menjelaskan pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa.

4. Reaksi

Reaksi sangat berhubungan dengan struktur krisis. Reaksi merupakan bagian yang akan melengkapi berupa penyelesaian masalah menggunakan cara-cara yang juga unik dan berbeda.

5. Koda

Koda merupakan bagian akhir yang menjadi penutup teks anekdot.

15 Contoh Teks Anekdot

Dikutip dari buku Anekdot Superior oleh Miranti, Buku Intisari Materi Bahasa Indonesia (2022) oleh Ai Mulyati, Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation, dan 360 Cerita Jenaka Nasruddin Hoja: Sang Mullah Yang Mendunia oleh Irwan Winardi, berikut ini 15 contoh teks anekdot.

1. Teks Anekdot Berjudul 'Menteri Pendidikan'

Menteri Pendidikan

Saat jam istirahat, sambil menyantap makanan mereka mengobrol. Arbi menyodorkan gawainya ke arah Diki.

"Dik, lihat deh. Katanya kurikulum mau berubah nih. Cuma ada lima mata pelajaran di SMA. Makin santai dong."

"Keren ya menterinya. Bisa jadi nanti kita dilarang pakai motor. Tapi wajib pakai Gojek buat mengurangi macet. Mau jajan tinggal Go-Food. Guru ngajar dapat bintang tiap selesai ngajar."

"Nanti kita bayar SPP bisa pakai Gopay dong? Bisa dapat cashback 50%. Lumayan bisa buat traktir pacar."

"Pacaran mulu otak lu. Iya nanti murid suka bolos kaya lu langsung ketahuan di aplikasi, terus dianterin paksa lagi ke sekolah sama driver Gojek."

2. Teks Anekdot Berjudul 'Reuni'

Reuni

Saat libur hari Minggu, beberapa anak Kampung Pasir berkumpul di pos ronda tempat mereka main waktu kecil dulu. Sekarang mereka sudah terpisah karena meneruskan di SMA yang berbeda.

Udin adalah anak orang berada dan terkenal sering sombong bicara, "Guys, di sekolahku ada fasilitas panjat tebing, kolam renang, aula besar."

Arif yang anak orang tuanya PNS ikut menimpali. "Di sekolahku ada gelanggang olahraga khusus yang dilengkapi AC."

Azmi yang orangtuanya bekerja serabutan ikut bicara dengan percaya diri. "Di sekolahku, fasilitas olahraganya lengkap. Saking lengkapnya, tik-tikus aja sering terjun bebas dari atap sekolah saat belajar. Mereka lagi belajar olahraga paralayang kan. Kalau lagi hujan, berasa mandi di bawah shower."

Udin dan Arif merasa bersalah dan berkata, "Hebat banget, Mi. Sekolah kita aja kalah sama sekolahmu."

"Iya dong." Timpal Azmi dibarengi tertawa lepas.

3. Teks Anekdot Berjudul 'WC'

WC

Ada tiga orang siswa di angkot, mereka menceritakan keunggulan sekolahnya masing-masing. Saat mereka menceritakan WC yang ada di sekolahnya, tidak ada yang mau kalah.

Siswa SMAN 1, "WC di sekolahku sangat wangi, karena ada pengharum ruangan, ada gantungan bajunya, serta ada toilet duduknya dong."

Siswa SMAN 2, "WC di sekolahku juga sangat bersih. Tersedia keran air tanpa disentuh, wadah sabun cuci tangan dengan sensor, juga pengering tangan elektrik. Tersedia tisu yang selalu penuh dan cermin yang selalu bersih."

Siswa SMAN 3 tidak mau kalah, dengan santainya dia berkata, "Heleh, WC kalian semua kalah dong sama WC di sekolahku. Serba ada dan serba komplit. Tempat sampah penuh dengan sampahnya, air keran tersumbat, toilet yang penuh dengan isinya yang sudah mengering dan tidak disiram, membuat wc di sekolahku sangat wangi dengan pewangi alami". Antara sedih dan lucu akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak.

4. Teks Anekdot Berjudul 'Bayangkan'

Bayangkan

Suatu sore, Ari, Bima, dan Yudi berkumpul di lapangan dekat rumah mereka. Saat asyik dengan gawai masing-masing, Ari berujar,

Ari: "Guys, BPJS naik lagi ya. Saya sedih jadinya. Coba ya kalian bayangkan, orang tua kalian kerja keras buat bayar iuran BPJS tapi kalian jarang sakit. Minum tolak angin aja sembuh. Kan percuma, ga terpakai."

Bima: "Ya bagus dong, artinya kita sehat badannya. Ada yang lebih ngenes loh. Coba kamu bayangkan, orang tuamu kerja keras demi bisa biayain kamu sekolah, tapi nilai kamu selalu di bawah KKM. Padahal mereka berharap kamu bisa jadi pengusaha kaya 7 turunan, yang nilai KKM di sekolah ga terlalu terpakai."

Yudi: "Hm, kalian kan suka pacaran. Pernah ga kalian lagi pacaran terus kebablasan zina, ke dukun buat melet cewek. 40 hari sholat dan doa kalian gak akan diterima. Eh pas pulang ke rumah ternyata bapak atau

ibu kalian meninggal. Kalian gak bisa mendoakan mereka selama 40 hari. Padahal doa anak soleh yang mampu melapangkan kubur orangtua."

Ari dan Bima: "Iya deh Pak Ustadz, gak asyik ah."

5. Teks Anekdot Berjudul 'Tikus'

Tikus

Alkisah, pada suatu hari terjadi migrasi tikus besar- besaran dari seluruh dunia. Ketika mereka sampai pada satu gorong-gorong besar, mereka memperebutkan kekuasaan. Siapa yang berhak tinggal dan menjadi pemimpin di tempat itu. Tikus pejantan yang besar saling beradu argumen.

Seekor tikus dari Amerika dengan sombongnya berkata. "Kami tikus Amerika sangatlah pintar. Buktinya kami bisa membuat perusahaan film yang terkenal di seluruh dunia." (Disney Film dengan ikon Mickey Mouse)

Tikus pejantan dari Perancis tidak mau kalah, "Kalian lupa ya, kalau tikus dari Perancis itu mahir memasak. Bahkan hasil masakannya puji oleh koki manusia yang terkenal." (Film Ratatouille).

Dari ujung terowongan, tikus pejantan dari Thailand dengan santainya berkata, "Mari kuceritakan satu hal, aku pernah jalan-jalan ke Indonesia. Ternyata di sana, pemerintahan manusianya dipimpin oleh para tikus (koruptor)." Akhirnya kekuasaan para tikus pun dipimpin oleh tikus dari Indonesia.

6. Teks Anekdot Berjudul 'Burung India'

Burung India

Seorang saudagar memelihara burung dalam sangkar. Burung itu minta dibebaskan, tetapi ditolak.

Suatu hari, saudagar akan berangkat ke India, tanah asal burung itu. Ia bertanya kepada burungnya, barangkali binatang itu minta oleh-oleh dari sana. Burung itu minta saudagar pergi ke hutan di India, lalu mengabarkan tentang keadaan dirinya yang ada dalam kurungan kepada burung-burung lain yang masih bebas.

Saudagar itu menyampaikan pesan tersebut. Begitu ia selesai berkata, seekor burung yang serupa dengan burung piaraannya jatuh tak sadarkan diri dari sebuah pohon. Saudagar berpikir, burung itu tentulah saudara burung piaraannya.

Ketika saudagar pulang, burung bertanya apakah ada kabar gembira?

"Tidak," jawab saudagar itu, "Kabar buruk lah yang aku bawa. Seekor saudaramu tak sadarkan diri dan jatuh dekat kakiku ketika kusiarkan kabar tentang keadaanmu." Setelah kata-kata itu diucapkan, burung yang dalam sangkar itu pun tak sadarkan diri.

"Kabar kematian saudaranya menyebabkannya mati juga," pikir saudagar itu. Dengan sedih, diambilnya burung itu dari sangkarnya, lalu diletakkannya di ambang jendela. Segera saja burung itu hidup kembali, terbang ke pohon terdekat.

"Kini kau tahu," kata si burung, "Bahwa yang kau kira kabar buruk itu, ternyata merupakan kabar baik bagiku." Akhirnya, burung itu pun terbang bebas dan merdeka.

7. Teks Anekdot Berjudul 'Racun dalam Kendi'

Racun dalam Kendi

Ketika masih muda, Abu Nawas pernah bekerja di sebuah perusahaan jasa jahit pakaian. Suatu hari majikannya datang membawa satu kendi madu dan karena kuatir madu itu diminum Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, "Abu, kendi ini berisi racun dan saya tidak mau kamu mati karena meminumnya!!!"

Sang majikan pun pergi keluar, pada saat itu Abu Nawas menjual sepotong pakaian, lalu menggunakan uangnya untuk membeli roti dan menghabiskan madu itu dengan rotinya.

Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Bertanyalah dia pada Abu Nawas, "Abu!!! Apa sebenarnya yang telah terjadi..?".

Abu Nawas menjawab, "Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena saya takut akan dimarahi tuan, jadi saya putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu.

8. Teks Anekdot Berjudul 'Mimpi dan Irisan Roti'

Mimpi dan Irisan Roti

Tiga orang musafir melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Mereka bersama dalam suka dan duka.

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang mereka miliki tinggal seiris roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan meminum bekal tersebut.

Malam pun tiba. Seorang dari mereka memberi usul, "Sekarang, kita tidur. Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang mendapatkan mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal kita."

Pagi berikutnya, mereka bangun. "Inilah mimpiku," kata musafir pertama. "Aku berada di tempat yang begitu indah dan tenang. Aku berjumpa dengan seorang bijaksana yang berkata, 'Kau berhak makan makanan itu sebab kehidupan masa lampau dan masa depanmu berharga."

"Aneh sekali," kata musafir kedua, "Sebab dalam mimpiku, aku melihat segala masa lampau dan masa depanku. Dalam masa depanku, kulihat seorang lelaki mahatahu, berkata, 'Kamu berhak akan makanan itu lebih dari kawan-kawanmu sebab kamu lebih berpengetahuan cukup makan sebab kamu ditakdirkan untuk menjadi penuntun manusia." "Juan. Kamu harus

Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku aku tak melihat apa pun. Aku merasakan suatu kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air itu, lalu memakannya di situ juga. Nah, itulah yang aku kerjakan semalam."

9. Teks Anekdot Berjudul 'Makan Sup Bebek'

Makan Sup Bebek

Nasruddin memandangi beberapa ekor bebek yang terlihat lezat jika dimasak. Bebek itu sedang berenang di sebuah kolam.

Nasruddin akan menangkap bebek-bebek itu. Akan tetapi, bebek-bebek itu terbang. Nasruddin terus berusaha dengan susah payah. Akhirnya, setelah 45 menit, Nasruddin pun putus asa. Ia duduk di pinggir kolam karena kelelahan.

Karena tidak berhasil menangkap bebek, akhirnya Nasruddin mencelupkan beberapa potong roti ke air kolam tempat bebek-bebek tadi berenang. Kemudian, Nasruddin menyantap roti itu.

Beberapa orang yang lewat bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan?". Dengan santai dan kalem, Nasruddin menjawab, "Aku sedang makan sup bebek."

10. Teks Anekdot Berjudul 'Peluru Juga Habis'

Peluru Juga Habis

Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Pada masa sosialisme, rakyat sering antri untuk mendapatkan kebutuhan pokok, tetapi manajemennya rapi sehingga semua orang mendapat jatah.

Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tetapi karena manajemennya jelek, antrean sangat panjang dan banyak orang yang tidak mendapat jatah.

Seorang aktivis sosial berkeliling Kota Moskow untuk mengamati sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, dia melihat banyak orang yang tidak kebagian. Dia menulis di buku catatannya "roti habis." Lalu, dia pergi ke antrean bahan bakar dan mencatat "bahan bakar habis!" Lalu, dia pun menuju ke antrean sabun dan menulis besar-besar "SABUN HABIS!"

Tanpa disadari, dia diikuti seorang intel. Si intel menegur "Hai, apa yang kamu catat?"

"Saya menulis tentang kemampuan pemerintah sekarang dalam mendistribusikan barang." "Untung sekarang zaman reformasi," ujar intel itu, kalau dulu, kamu sudah ditembak."Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, "Peluru juga habis!".

11. Teks Anekdot Berjudul 'Upah Untuk Seminggu'

Upah Untuk Seminggu

Suatu hari, Nasruddin berbelanja di pasar. Barang-barang belanjaannya ia masukan ke dalam sebuah keranjang. Karena barang belanjaannya banyak, ia tidak kuat membawa keranjang yang berat, maka ia menyuruh seorang kuli untuk membawanya dengan upah yang layak. Ketika pulang dari pasar, ia berjalan di depan mendahului kuli yang membawa keranjangnya. Tanpa diketahui Nasruddin, kuli itu lari membawa keranjang Nasruddin berikut isinya.

Seminggu kemudian, ketika ia pergi ke pasar lagi, seorang temannya mengatakan,

"Lihat, wahai Affandi! Itu dia orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu." Nasruddin lalu bersembunyi di samping sebuah kedai. Ia diam di situ sehingga kuli yang dulu membawa keranjangnya dulu pergi dari pasar.

"Apa yang kau lakukan disitu ?" Tanya temannya dengan heran.

"Orang itu telah membawakan keranjangku yang berat selama seminggu. Aku khawatir ia menagih upahnya," jawab Nasruddin "bayangkan kalau yang ditagih adalah upahnya selama seminggu, bahkan harga keranjang dan barangku tak cukup untuk membayarnya.

12. Teks Anekdot 'Naga Indosiar'

Naga Indosiar

Alkisah pada suatu hari, ada tiga orang yang berbeda negara. Mereka memamerkan keunikan negaranya masing- masing.

Max: "Inggris keren ya, Harry Potter bisa terbang pakai sapu." (Film Harry Potter)

Justin: "Di Amerika lebih keren, ada yang bisa menghilangkan ingatan cuma dengan dilaser." (Film Man In Black).

Ruby: "Indonesia jauh lebih keren lah. Ada orang lagi jalan bisa tiba-tiba hilang disambar naga Indosiar."

13. Teks Anekdot Berjudul 'Ditipu Penjual Minyak Wangi'

Ditipu Penjual Minyak Wangi

Nasruddin pernah mendengar bahwa candu bisa membuat orang kehilangan akal bagi yang menghirupnya. Tiba-tiba timbul keinginannya untuk membuktikannya. Dia lalu membelinya sedikit dari penjual minyak wangi.

Nasruddin lalu pergi ke pemandian, untuk menikmatinya sambil mandi. Setelah menikmati candu itu, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya pendapat bahwa candu itu dapat merusak akal budi sebagai bohong. Maka gumamnya "Ucapan omong kosong! Kenyataannya aku kini tetap tidak kehilangan akal. Atau barangkali candu ini palsu ?"

Untuk membuktikan kebenarannya, dengan seketika Nasruddin keluar dari pemandian tanpa menyadari dirinya tidak memakai baju. Orang-orang yang kebetulan melihatnya bertanya dengan terheran-heran:

"Sedang apa Anda ini, Mullah?"

Setelah menceritakan pengalamannya kepada mereka, Nasruddin lalu mengatakan: "Penjual minyak wangi itu pasti telah menipuku. Sebab candunya ternyata tidak memabukkan."

14. Teks Anekdot Berjudul 'Unta Milik Salmo'

Unta Milik Salmo

Di padang pasir yang panas, hiduplah seekor unta dengan majikannya yang bernama Salmo. Unta milik Salmo akan berjalan jika Salmo berkata "Syukurlah". Untanya pun akan berhenti jika Salmo berkata "Cukup".

Suatu hari, Salmo ingin berjalan-jalan dengan untanya. Setelah menaiki untanya, Salmo berkata, Syukurlah" dan untanya pun berjalan, tetapi lambat.

"Salmo kesal. Dia berkata "Syukurlah" sebanyak 10 kali, sampai-sampai untanya berjalan cepat. Tiba- tiba, sekitar 10 meter di depannya terdapat jurang yang sangat dalam. Dengan berteriak, Salmo berkata, "Cukup". Unta itu berhenti tepat di pinggiran bibir jurang.

Dengan mengusap keringat dan menghela napas, Salmo berkata, "Syukurlah". Akhirnya, unta itu kembali berjalan. Sampai sekarang, tidak ada lagi yang melihat Salmo.

15. Teks Anekdot Berjudul 'Bawa Apa?'

Bawa Apa?

Suatu hari di sebuah warung terdapat sekumpulan anak muda sedang nongkrong.

Andi: "Gue bawa rokok nih, tapi nggak ada koreknya."

Beni: "Gue punya korek. Ada asbak gak?"

Carli:"Nih asbak. Gue selalu bawa biar gak mengotori lingkungan. Lu bawa apa, Don?"

Doni: "Gue Cuma bawa paru-paru doang."

Nah, itulah contoh teks anekdot Bahasa Indonesia lengkap dengan strukturnya.

Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads