Prewedding Konyol Dibayar Hangusnya 274 Hektare Hutan Bromo

Regional

Prewedding Konyol Dibayar Hangusnya 274 Hektare Hutan Bromo

Tim detikJatim - detikJateng
Senin, 11 Sep 2023 11:37 WIB
Kondisi terkini Gunung Bromo
Hutan Gunung Bromo terbakar gegara prewedding pakai flare. (Foto: Dokumen BPBD Kabupaten Malang)
Solo -

Ulah konyol pengunjung yang menyalakan flare saat melakukan sesi foto prewedding di kawasan wisata Gunung Bromo harus dibayar mahal. Api yang membakar Bukit Teletubbies itu terus merambat hingga menghanguskan 274 hektare hutan di Bromo.

Dilansir detikJatim, kebakaran di Bromo telah berlangsung selama 5 hari sejak Rabu (6/9). Api yang bermula dari percikan flare itu telah merambat ke ratusan hektare lahan dan hutan di wilayah Bromo.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Satriyo Nurseno menyebutkan lebih dari 274 hektare lahan di Bromo terdampak kebakaran yang bermula di Bukit Teletubbies itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Totalnya lebih dari 274 hektare. Saat ini kondisinya sudah lebih baik dari puncaknya beberapa hari lalu. Namun memang masih ada sisa-sisa kebakaran dan titik api," ujarnya, dikutip dari detikJatim, Senin (11/9/2023).

Hingga saat ini upaya pemadaman terus dilakukan. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menyatakan setidaknya ada 7 titik api yang ditemukan. Kepala BB TNBTS Hendro Wijanarko memastikan tersisa 1 titik api saja, Minggu (10/9).

ADVERTISEMENT

"Kalau satu titik api yang terlihat ini berada di Gunung Watangan. Jadi kami benar-benar pastikan dulu kalau api atau asap di sekitar area Gunung Watangan ini tidak ada lagi," ungkap Hendro.

6 Desa Kehilangan Akses Air

Kebakaran hutan di Bromo juga mengakibatkan terputusnya saluran air bersih ke 6 desa yang ada di Kecamatan Sukapura. Enam desa yang berada di Kecamatan Sukapura, Probolinggo itu adalah Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Ngadas, Desa Jetak, Desa Wonotoro, dan Desa Ngadisari.

"Air bersih ini berasal dari beberapa sumber mata air. Salah satunya berasal dari Gunung Wantangan dan juga Bukit Savana Gunung Bromo. Adanya kebakaran ini, pipa yang terbuat dari PVC di kedua sumber ini rusak," kata Kepala Desa Jetak, Ngantoro kepada detikJatim, Minggu (10/9).

Untuk sementara, kata Ngantoro, sebagian warga yang biasanya mendapatkan pasokan air dari Sumber Gunung Wantangan dan juga Bukit Savana Gunung Bromo mengantisipasi dengan mengambil dari desa tetangga. Termasuk membeli air di beberapa sumber milik desa.

Simak nasib calon pengantin yang melakukan prewedding di halaman selanjutnya.

Nasib Calon Pengantin

Polisi telah menetapkan manajer Wedding Organizer (WO) sebagai tersangka buntut foto prewedding dengan menyalakan flare yang memicu kebakaran di Gunung Bromo. Lantas, bagaimana nasib kedua calon mempelai?

Dilansir detikJatim, polisi telah melakukan olah TKP di sekitar lokasi kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo pada Jumat (8/9) sore. Kebakaran ini diduga terjadi atas ulah calon pengantin foto prewedding dengan membawa flare. Enam orang rombongan prewedding itu sempat diamankan.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan usai penetapan seorang tersangka, lima orang yang tersisa sudah dipulangkan. Polisi kemudian mewajibkan kelima orang tersebut, termasuk kedua calon mempelai, untuk wajib lapor.

"Untuk sekarang lima orang yang sebelumnya statusnya sebagai saksi sudah dipulangkan dan harus wajib lapor," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Sabtu (9/9).

Langkah berikutnya, Satreskrim Polres Probolinggo akan memeriksa saksi lain dalam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini.

Halaman 2 dari 2
(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads