Bendung Karet Kalijajar Jebol, Warga Serangan Demak Kesulitan Air Bersih

Bendung Karet Kalijajar Jebol, Warga Serangan Demak Kesulitan Air Bersih

Mochamad Saifudin - detikJateng
Sabtu, 02 Sep 2023 22:14 WIB
Bendung Karet Kalijajar (Bompes) di Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak, jebol. Warga Desa Serangan kesulitan air bersih. Diunggah Sabtu (2/9/2023).
Bendung Karet Kalijajar (Bompes) di Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak, jebol. Warga Desa Serangan kesulitan air bersih. Diunggah Sabtu (2/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Warga Desa Serangan, Kecamatan Bonang, Demak, saat ini kesulitan mencari air bersih. Di desa itu, air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Demak sudah tidak mengalir selama seminggu ini akibat rusaknya Bendung Karet Kalijajar (Bompes) di Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang.

Untuk diketahui, Bendung Karet Kalijajar (Bompes) itu merupakan bendungan pemisah antara air tawar dan air asin. Akibat jebolnya tanggul tersebut, sungai dari lokasi bendungan hingga Demak kota (sepanjang sekitar 9 kilometer) tercampur air asin atau payau.

"(Air PUDAM) Mati sejak seminggu lalu. Rasanya asin sebelum mati, sekitar dua minggu lalu," ujar warga Desa Serangan, Mutholib saat ditemui di rumahnya, Sabtu (2/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena bendungannya kan mau diperbaiki, makanya (air PUDAM) dimatikan. Sampai kapan tidak tahu," sambung Mutholib yang juga perangkat Desa Serangan itu.

Menurutnya, warga Serangan saat ini sudah kebingungan mencari air bersih. Sebab, mayoritas warganya pelanggan PUDAM.

ADVERTISEMENT

"(Pelanggan air PDAM di Desa Serangan) Banyak, hampir 95 persen. Jumlah jiwanya sekitar 4 ribu," ujar dia.

Walhasil, sebagian warga terpaksa membeli air ke tetangga yang memiliki sumur bor.

Bendung Karet Kalijajar (Bompes) di Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak, jebol. Warga Desa Serangan kesulitan air bersih. Diunggah Sabtu (2/9/2023).Warga Desa Serangan, Demak, kesulitan air bersih, Sabtu (2/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

"Kita ngangsu (mengambil air) dari tetangga yang punya sumur bor. Kita beli, untuk mencuci dan mandi. Untuk memasak dan minum kita beli air isi ulang," jelasnya.

Pihak desa sebenarnya sudah menyediakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Namun, sumur bor dan Pamsimas itu belum mencukupi kebutuhan warga.

"Kalau untuk keseluruhan warga Desa Serangan tidak mencukupi. Satu sumur bor itu mentok untuk 50 keluarga. Itu aja sumbernya nggak begitu banyak. Dari desa juga ada Pamsimas, namun hanya mencukupi 200 KK atau rumah," terangnya.

Pantauan detikJateng, Bendung Karet Kalijajar (Bompes) masih tampak jebol sepanjang 30 meter. Adapun jebolan lain sepanjang 10 meter sudah dibendung dengan tumpukan tanah. Tampak dua ekskavator di sekitar lokasi.

Adapun alat produksi PUDAM terlihat tidak dioperasikan. Sejumlah pipanya dinaikkan guna menghindari terendam air asin.

"Bendungan karet jebol sejak Senin, (28/8). Upayanya perbaikan sementara. Iya, PDAM tidak produksi. Ini untuk produksi wilayah Kecamatan Bonang dan Wedung," ujar Operator Bendungan Karet Kalijajar, Subandi, di lokasi.

Subandi mengatakan air PUDAM sementara tidak mengalir di dua kecamatan tersebut. Menurutnya, air asin juga telah mencampuri air baku PUDAM hingga Demak kota.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Iya, dampaknya dua kecamatan. Air asin sudah tercampur sampai Demak Kota sedikit," jelasnya.

"Sungai dekat Jembatan Kracaan (Demak kota) itu dibendung karung berisi padas," imbuhnya.

Ia menyebut air rob naik saat pagi dan surut saat sore. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2019.

"Nggak kuat bendungannya, akibat tingginya rob dan sungainya kering. Tahun 2019 juga pernah jebol, tapi yang sana (10 meter) itu. Itu sudah dibendung sebulan yang lalu, tapi malah yang sini (30 meter) robek (jebol)," sambungnya.

Sebelumnya, Bupati Demak Eisti'anah, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memperbaiki bendung karet tersebut. Pihaknya juga berupaya melakukan pemenuhan air baku dan droping air bersih.

"Berkaitan dengan kebutuhan air bersih karena Bompes (Bendung Kalijajar) kita sudah koordinasi dengan BBWS dan tahun ini akan diperbaiki. Tetapi kejadian tersebut memang lebih cepat dengan masuknya air laut," kata Eisti'anah saat peresmian Sport Center, Jumat (1/9) kemarin.

"Kita berusaha mengalirkan air baku sebanyak-banyaknya sehingga kembali teratasi. Kami harapkan BBWS segera turun memperbaiki lantaran terkait anggaran dan kewenangan. Kami juga melakukan droping air bersih ke berbagai wilayah melalui BPBD," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/dil)


Hide Ads