Gunung Sumbing Masih Terbakar, 240 Hektare Lahan Hangus!

Gunung Sumbing Masih Terbakar, 240 Hektare Lahan Hangus!

Uje Hartono - detikJateng
Sabtu, 02 Sep 2023 17:20 WIB
Relawan pemadam kebakaran Gunung Sumbing di basecamp pendakian Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Sabtu (2/9/2023).
Relawan pemadam kebakaran Gunung Sumbing di basecamp pendakian Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Sabtu (2/9/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Wonosobo -

Upaya pemadaman api di lereng Gunung Sumbing masih terus dilakukan. Hingga sore ini, luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 240,2 hektare.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo Bambang Trie mengatakan kebakaran di Gunung Sumbing terjadi di petak 29-1 dan petak 29-2. Dari dua petak tersebut, 240,2 hektare lahan hangus terbakar.

"Update hari ini lokasi yang terbakar ada di petak 29-1 dengan luasan kurang lebih 221,5 hektare. Dan di petak 29-2, di petak itu yang terbakar mencapai 18,7 hektare," kata Bambang saat ditemui di basecamp pendakian Gunung Sumbing, Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Sabtu (2/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanaman yang terbakar didominasi rumput ilalang. Bambang berharap api segera padam dan tidak merembet ke lahan pertanian warga.

"Untuk tanaman yang terbakar itu rumput ilalang. Jadi masih aman untuk tanaman di lahan warga. Apalagi ke pemukiman itu jauh. Harapannya api bisa segera dipadamkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Bambang, kebakaran pernah terjadi di Gunung Sumbing pada musim kemarau tahun 2019. Namun saat itu imbasnya lebih kecil jika dibanding dengan kebakaran saat ini.

"Gunung Sumbing memang pernah kebakaran tahun 2019 lalu. Tetapi saat itu dampaknya lebih kecil. Karena saat ini kemaraunya lebih panjang. Dulu dua hari setelah kebakaran turun hujan," terangnya.

Dia juga mengingatkan warga maupun pendaki untuk berwaspada dan tidak bermain api. Mengingat tahun ini musim kemarau terjadi lebih panjang.

"Tahun ini musim kemarau lebih panjang, jadi baik warga maupun pendaki untuk tidak bermain api. Karena bisa memicu terjadinya kebakaran hutan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran di lereng barat Gunung Sumbing yang masuk wilayah Wonosobo terjadi sejak Jumat (1/9) kemarin.

"Api diduga berasal dari wilayah Sapuran, Wonosobo. Sebenarnya semakin sore jam 15.30 WIB, setelah kabut terbuka kelihatan titik asap," kata Ketua Forum Pengelola Gunung Sumbing (FPGS) Lilik Setiyawan saat dihubungi detikJateng, Jumat (1/9/2023).

Bupati Minta Bantuan Helikopter

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat sudah mengajukan permohonan pemadaman menggunakan helikopter agar lebih maksimal.

"Saya sudah melakukan komunikasi dengan Pak Gubernur (Ganjar) untuk mendatangkan helikopter yang akan digunakan untuk pemadaman api di Gunung Sumbing," kata dia saat ditemui di basecamp pendakian Gunung Sumbing, Desa Lamuk, Kalikajar, Sabtu (2/9/2023).

Diperkirakan helikopter akan datang pada Senin (4/9).

"Kemungkinan Senin baru bisa didatangkan ke sini, karena saat ini masih digunakan untuk penanganan Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di Jawa Timur. Prosedur pengajuan sudah kami lakukan," ujarnya.

"Sambil menunggu helikopter, pemadaman terus dilakukan. Syukur api sudah padam dulu," sambungnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads