Suhu Udara Semarang Capai 35 Derajat Celsius, Ini Tips Cegah Anak Dehidrasi

Suhu Udara Semarang Capai 35 Derajat Celsius, Ini Tips Cegah Anak Dehidrasi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 25 Agu 2023 09:25 WIB
Ilustrasi Anak Dehidrasi
Ilustrasi Anak Dehidrasi. Foto: iStock
Semarang -

Suhu udara yang terasa panas di Kota Semarang mesti diwaspadai agar tidak menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak. Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan suhu maksimal di Kota Semarang saat ini berkisar 34-35 derajat celsius.

"Masih normal, suhu maksimum berkisar 34-35 derajat celsius. Jaga kesehatan pada perubahan cuaca saat ini dengan makan-makanan bergizi, cukup istirahat dan perbanyak minum air putih," kata Iis kepada detikJateng, Jumat (25/8/2023).

Menurut data BMKG, tren suhu tinggi biasa terjadi di masa peralihan seperti pada Februari-Maret dan Oktober-November. Dari catatan detikJateng, suhu udara di Kota Semarang pernah mencapai 39,4 derajat celsius pada 22 Oktober 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Korwil Semarang, dr Setya Dipayana, Sp.A mengatakan orang tua harus paham bagaimana pengawasan terhadap anak agar tidak dehidrasi. Paling mudah yaitu memantau frekuensi kencing anak dan warna urinenya.

"Air sangat dibutuhkan saat tumbuh kembang anak, untuk perkembangan otak. Anak-anak dengan gangguan kebutuhan cairan dengan dehidrasi berat akan ada kerusakan sel otak. Paling simpel diam, terus kejang. Penting sekali kebutuhan cairan," kata Setya saat berbincang di daerah Erlangga Semarang.

ADVERTISEMENT

"Lihat berapa kali anak ini kencing, jarang-jarang tidak. Warna kencing harus diperhatikan, kalau kuning perbanyak minum. Pakai pampers juga bisa dilihat kan. Pada bayi, kalau nangis air mata tidak keluar itu bisa dehidrasi. Paling simpel evaluasi kencing," imbuhnya.

Setya menjelaskan, secara umum jumlah kebutuhan cairan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah 800 ml atau sekitar 2-3 gelas untuk anak usia 7-12 bulan, 1,3 liter atau sekitar 5 gelas untuk anak usia 1-3 tahun, 1,7 liter atau sekitar 6-7 gelas untuk anak usia 4-8 tahun, 2,1-2,4 liter atau 8-10 gelas untuk anak usia 9-13 tahun, 2,3-3,3 liter atau sekitar 9-13 gelas untuk anak usia di atas 14 tahun.

"Pada anak 1 tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65-80 persen dari berat badan. Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55-60 persen saat remaja," jelas Setya.

Untuk menjaga kebutuhan cairan, orang tua bisa memanfaatkan botol ukuran 1,5 liter. Pastikan air tersebut diminum anak dalam satu hari. Jumlah tersebut di luar minuman lainnya yang dikonsumsi anak.

Pentingnya cairan bagi ibu hamil di halaman selanjutnya.

"Tips saya sempat sampaikan, siapkan 1.500 ml di luar minumannya dia (anak) misal nambah susu. Dihabiskan sedikit-sedikit," ujarnya.

Bagi ibu hamil, kebutuhan cairan juga penting karena berpengaruh pada bayi yang dikandung. Dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, Sp.OG, Sobsp Obginsos mengatakan air ketuban juga berpengaruh jika sangat ibu dehidrasi.

"Efek kelahiran air ketuban sedikit kalau dehidrasi. Kalau bayinya kekurangan nutrisi kemungkinan terjadi denyut jantung tidak normal akan terjadi sejak awal," kata Soerjo.

Para ibu juga tidak perlu khawatir jika memang hanya tersedia air mineral kemasan. Namun pastikan air mineral kemasan diambil dari sumber mata air yang bagus, atau jika kurang yakin bisa direbus dahulu.

"Saya harus bicara air minum isi ulang yang asalnya dari tempat yang mineral cukup dan diproses dengan baik. Kalau kita nggak percaya nggak usah dibeli. Kalau merasa sterilisasi tidak baik ya diteruskan digodog (direbus), selesai. Jangan terlalu khawatir. Di kita ada regulasi BPOM. Jangan sampai dehidrasi," terang Soerjo.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads