Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, memimpin langsung proses penyelidikan kematian dosen UIN Raden Mas Said Solo, WDS (34). Polisi menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat korban.
Korban ditemukan tak bernyawa di dalam rumah yang dia tumpangi di perumahan kawasan Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Sigit mengatakan, laporan dari Polsek Gatak, penemuan jenazah itu sekira pukul 13.30 WIB.
"Saya membenarkan bahwa hari ini, informasi dari polsek pukul 13.32 WIB ada penemuan mayat di Perumahan. Inisial W, perempuan, usia 34 tahun. Kami tengah melaksanakan penyelidikan," kata Sigit kepada awak media, Kamis (24/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, garis polisi telah dipasang di tempat kejadian perkara (TKP). Polisi bersama tim medis masih melakukan oleh TKP.
Sigit meminta kepada masyarakat yang bisa memberikan informasi, untuk melaporkan kepada pihak kepolisian. Hal ini untuk mengungkap penyebab kematian korban.
"Dugaan masih lidik. Tapi ada tanda-tanda kekerasan," ucapnya.
Nampak, warga dan rekan sejawat korban datang ke lokasi kejadian. Mereka sempat menangis saat jenazah korban dinaikkan ke mobil ambulans.
"Jenazah kita bawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk proses autopsi," pungkas Sigit.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dosen UIN Raden Mas Said Solo, WDS (34) ditemukan meninggal dunia di dalam rumah yang ia tumpangi di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Menurut teman korban Fl mengatakan, dirinya terakhir ketemu dengan korban Minggu lalu. Dan saat bertemu, korban juga tidak menyampaikan keluhan atau ada masalah.
"Saya terakhir kontrakan hari Minggu kemarin, cuma komentari story IG. Kalau terakhir ketemu pas upacara 17an itu. Jam 10.00 WIB kemarin masih kontrakan sama teman saya. Dia nggak pernah mengeluh, nggak pernah ada masalah," kata F kepada awak media, Kamis (24/8).
(apl/apl)