Dianiaya Sopir Kampus, Ketua BEM FMIPA UNS Lapor Polisi

Dianiaya Sopir Kampus, Ketua BEM FMIPA UNS Lapor Polisi

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 24 Agu 2023 14:56 WIB
Korban penganiayaan oleh sopir UNS, M Khoirul Umam (hitam), saat menunjukan surat tanda laporan di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023).
Korban penganiayaan oleh sopir di UNS, M Khoirul Umam (hitam), saat menunjukan surat tanda laporan di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Mahasiswa Fakultas MIPA, UNS angkatan 2020, M Khoirul Umam (19), melaporkan oknum tenaga kependidikan sopir di Fakultas MIPA berinisial, Y, ke Mapolresta Solo. Laporan itu terkait dugaan penganiayaan, dan ancaman pembunuhan.

Berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Nomor: STTLP/ 189/VIII/2023/SPKT/POLRESTA SURAKARTA/POLDA JAWA TENGAH, laporan itu diterima pada Rabu (23/8/2023). Korban melaporkan dugaan Tindak Pidana Penganiayaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352.

Peristiwa itu bermula saat BEM MIPA sedang menggelar kegiatan explore Ormawa atau pengenalan organisasi mahasiswa pada Rabu (23/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu BEM mengangkat tema isu-isu yang terjadi di kampus UNS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pukul 15.00 WIB, BEM mendapat panggilan dari Dekanat. Korban yang merupakan Ketua BEM FMIPA bertemu dengan pihak rektorat, yang datang menggunakan mobil bersama terlapor.

"Setelah dari sana (rektorat), ketika perjalanan pulang saya duduk di (bangku penumpang) depan, di sebelah pelaku. Yang duduk di belakang Dekan dan Wakil Dekan. Dari sopirnya bertanya kepada saya, 'Mas orang mana?' Saya jawab orang Tangerang. Dia bilang 'kamu tahu attitude orang Solo nggak? Sini saya ajari'. Langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan," kata Khoirul kepada awak media di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023).

ADVERTISEMENT

Aksi sopir itu kemudian direda oleh Dekan yang berada dalam mobil tersebut. Khoirul menyebut sopir diminta tak melakukan kekerasan, dan meminta Y menghentikan perbuatannya.

Setelah sampai di Fakultas MIPA, terlapor disebut melakukan penganiayaan lagi terhadap korban. Di sana korban mengaku dipukul beberapa kali.

"Setelah sampai ke Fakultas MIPA Dekan langsung pergi ke kantornya, saya sempat berbincang sejenak dengan Wakil Dekan saya, setelah selesai, saya pergi. Saya pergi tapi didatangi lagi oleh oknum supir tadi," jelasnya.

"Saya ditonjok di sebelah rahang kanan dengan tangan kirinya, saya sempat mundur, dia bilang kamu diam. Saya ditonjok lagi, dan dipegang baju saya, dan didorong. Saya diancam akan dibunuh. Saya dipukuli di sebelah dahi, rahang, paha kanan, kaki kanan," sambungnya.

Khoirul mengaku sempat merekam percakapan ancaman terlapor kepadanya, yang ia lampirkan sebagai alat bukti. Selain itu, korban juga ke rumah sakit untuk melakukan visum.

"Yang sangat saya sayangkan, saat kejadian itu, di samping saya ada seorang satpam. Tapi dia hanya diam saja melihat kejadian tersebut," pungkasnya.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan masih akan mengecek laporan tersebut.

"Mohon waktu," kata Iwan.




(ams/ahr)


Hide Ads