Penyaluran air bersih dilakukan bersama Forkompimda. Rombongan Forkompimda langsung bergerak ke lokasi setelah penutupan kegiatan Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko.
Sri Mulyani, Kapolres Klaten AKBP Warsono, Dandim 0723/ Klaten, Letkol CZi Bambang Setyo Triwibowo, Ketua Pengadilan Negeri Klaten, Tuty Budhi Utami dan lainnya menuju ke Desa Sidorejo, dan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.
Sri Mulyani secara simbolis menyalurkan air ke dalam jeriken yang dibawa warga, disusul Kapolres, Dandim dan Forkompimda lainnya. Warga antusias mengikuti penyaluran air bersih tersebut.
"Hari ini kami bersama Forkompimda, pak Kapolres, pak Dandim, Bu ketua Pengadilan Negeri Klaten, bapak ketua Pengadilan Agama, perwakilan Kejari, perwakilan Dodiklatpur menyerah droping air bersih kepada masyarakat Sidorejo. Alhamdulillah masyarakat antusias menerima," jelas Sri Mulyani kepada wartawan, Selasa (22/8/2023) siang di Desa Sidorejo.
Menurut Sri Mulyani, air bersih disalurkan bersama hari jadi Kabupaten Klaten ke 219 dan HUT RI ke 78. Namun demikian, sebenarnya Pemkab sudah secara rutin menyalurkan bantuan air bersih selama ini.
![]() |
"Walaupun tanpa hari jadi setiap tahunnya juga sudah kita alokasikan bantuan air bersih kepada warga Kecamatan Kemalang dan lainnya. Sampai dengan hari ini kita sudah menyalurkan sekitar 210 tangki air bersih kepada Kecamatan Kemalang dan beberapa titik di bawah, seperti Wedi, Cawas dan Bayat," papar Sri Mulyani.
Harapannya, kata Sri Mulyani, bantuan air bersih dapat dimanfaatkan masyarakat dan meringankan kebutuhan. Sebab air menjadi kebutuhan utama dan pokok.
"Air ini menjadi sumber utama, menjadi kebutuhan yang sangat pokok karena masyarakat tidak mempunyai sumur. Kebutuhan sehari hari ya tadah hujan dari pemerintah, dari swasta, dari PDAM dan lainnya," ucap Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, ada informasi kepala desa bahwa ada mata air Bebeng tapi milik Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Mata air itu sebagian disalurkan ke Desa Sidorejo.
"Tapi juga dialirkan ke masyarakat Desa Sidorejo dan sekitarnya. Tadi ada keluhan pipanya sedikit bocor - bocor sehingga kami segera akan mengalokasikan untuk dilakukan asesmen oleh BPBD maupun PDAM," pungkas Sri Mulyani.
Koordinator organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur menyatakan harga air di bawah sekitar Rp 200.000. Untuk daerah puncak sampai Rp 400.000 per tangki.
"Yang paling atas sampai Rp 400.000, sementara ada beberapa mata air yang bisa dimanfaatkan. Bantuan dari BPBD Klaten sudah beberapa tangki yang dikirim ke atas," kata Subur kepada detikJateng.
(akn/ega)