Paskibra Meninggal di Puskesmas Bayat Klaten, Ini Hasil Evaluasi Dinkes

Paskibra Meninggal di Puskesmas Bayat Klaten, Ini Hasil Evaluasi Dinkes

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Senin, 21 Agu 2023 15:36 WIB
Suasana jelang pemakaman anggota Paskibra, TA (16), warga Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Kamis (10/8/2023).
Suasana jelang pemakaman anggota Paskibra, TA (16), warga Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Kamis (10/8/2023) Foto: Istimewa
Klaten -

Kasus meninggalnya anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) TA (16) di Puskesmas Bayat menjadi evaluasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten. Dinkes Klaten menyoroti ketiadaan sopir ambulans yang siaga bisa diisi dengan tenaga outsourcing.

"Setelah yang terjadi di Bayat, kita diharapkan kita lebih komunikatif kepada masyarakat. Kemungkinan atas petunjuk Ibu Bupati akan kita lakukan semacam rapat koordinasi, baik secara kinerja maupun komunikasi," papar Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto kepada wartawan usai rakor di Pemkab, Senin (21/8/2023).

Anggit menerangkan penambahan tenaga sopir tentunya harus mengikuti aturan kepegawaian yang ada. Pihaknya memahami puskesmas tidak bisa menambah tenaga harian lepas (THL) atau kontrak sehingga bisa menggunakan skema outsourcing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"THL jelas jumlahnya tidak bisa atau belum bisa bertambah, kedua jika dengan rekrutmen BLUD tentu harus seleksi. Ada kemungkinan, tapi kita melihat kemampuan Puskesmas bisa dilakukan outsourcing," terang Anggit.

Dari hasil koordinasi dengan Kepala Puskesmas Bayat dan puskesmas lain, jelas Anggit, ditekankan untuk lebih fleksibel dalam pengoperasian ambulans. Bisa oleh perawat, penjaga atau lainnya.

ADVERTISEMENT

"Pembawa ambulans bisa mungkin perawatannya, bisa penjaganya, yang nantinya kita latih sebagai standar driver ambulans. Jadi ini lebih cepat dan antisipasi kondisi kegawatan sudah kita lakukan, kita ada 15 puskesmas rawat inap," papar Anggit.

Sebelumnya diberitakan, meninggalnya anggota paskibra, siswi inisial TA (16), warga Desa Bogem, membuat warga memprotes pelayanan Puskesmas Bayat, Klaten. Pemkab Klaten juga akan mengevaluasi seluruh puskesmas.

Sebagaimana diketahui, perwakilan warga dari beberapa desa mendatangi Puskesmas Bayat buntut meninggalnya Paskibra berinisial TA. Ada sekitar 10 perwakilan warga diterima Kepala Puskesmas dokter Wahyu Ciptadi, Camat Bayat Joko Purwanto, Kapolsek AKP Diyatno, dan Muspika.

Para warga ini mengeluhkan pelayanan Puskesmas Bayat yang dinilai lambat. Pihak puskesmas menyebut pihaknya sudah memberikan penanganan hanya diakui tidak ada sopir ambulans yang siaga bertugas di lokasi karena perawat yang biasa mengoperasikan ambulans sedang sakit.

Terpisah, Bupati Klaten Sri Mulyani juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya TA. Menurutnya, peristiwa ini mesti jadi bahan evaluasi.

"Saya selaku Bupati Klaten ikut prihatin, ikut berdukacita. Semoga anggota Paskibra yang seda (meninggal) husnul khatimah. Tentunya ini menjadi bahan evaluasi saya," kata Bupati Klaten Sri Mulyani kepada wartawan seusai pengajian haji di Graha Bung Karno, Jumat (11/8).




(ams/apl)


Hide Ads