Ganjar Komentari Pidato Jokowi soal Polusi Budaya: Saya Kira Sangat Klir

Ganjar Komentari Pidato Jokowi soal Polusi Budaya: Saya Kira Sangat Klir

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 16 Agu 2023 17:25 WIB
Suasana pertemuan Ganjar Pranowo dengn ibunda Ketum PBNU, Minggu (6/8/2023).
Ganjar Pranowo. Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyoroti soal polusi budaya yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI. Ia menyebut pesan Jokowi sudah jelas.

"Pesannya (Presiden) saya kira sangat klir. Yang pertama jangan sampai terjadi polusi budaya yang kemudian tidak sesuai dengan apa yang jadi nilai-nilai kita, kasar, tidak hormat. Karena ada PR besar yang mesti kita selesaikan terhadap kondisi dunia wabil khusus (khususnya) posisi Indonesia terhadap dunia," kata Ganjar di gedung DPRD Jateng, Semarang, Rabu (16/8/2023).

Ia juga menyebutkan soal bonus demografi di Indonesia yang harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada bonus demografi yang mesti kita ambil keuntungannya dan kita musti progresif untuk itu. Saya kira apa yang disampaikan Presiden klir betul," ujarnya.

Terkait isu Pemilu 2024, Ganjar juga menyebut setuju dengan Jokowi di mana masyarakat tetap harus menjaga persatuan dan meredam gejolak yang berpotensi memecah.

ADVERTISEMENT

"Di daerah mestinya tinggal mendukung saja apa yang ada sekaligus di tahun politik itu yuk kita redam agar kemudian tidak terjadi situasi yang membikin sensi banyak orang," kata Ganjar.

Untuk diketahui, dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyinggung soal budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa yang terlihat mulai hilang.

"Polusi di wilayah budaya ini, sekali lagi polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," kata Presiden Jokowi.

Namun menurut Jokowi, ada juga hikmah di balik cacian dan makian yang makin merajalela. Menurutnya, cacian dan makian itu justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik.

"Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik. Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads