Gibran Tak Diundang Konsolidasi, Pakar UNS: Teguran PDIP gegara Manuver Politik

Gibran Tak Diundang Konsolidasi, Pakar UNS: Teguran PDIP gegara Manuver Politik

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 16 Agu 2023 16:48 WIB
Gibran Rakbuming Raka memenuhi panggilan DPP PDIP usai menemani Prabowo Subianto bertemu relawan di Solo. Gibran menyatakan tegak lurus dengan arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Senin (22/5/2023).
Gibran Rakabuming Raka (Foto: Ari Saputra)
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak diundang saat PDIP Jateng menggelar konsolidasi di Semarang. Pakar politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Abdul Hakim menilai langkah PDIP itu sebagai teguran untuk Gibran.

Menurutnya, tidak diundangnya kader dalam konsolidasi partai merupakan pola dari Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pola tersebut dilakukan Pacul karena Gibran dinilai sudah melenceng.

"Ya kalau saya lihat ini sudah menjadi polanya Pak Bambang Pacul sebagai Ketua PDIP Jateng, ketika menemukan kadernya di Jateng yang dianggap mulai melenceng gitu mendapat teguran secara halus seperti ini," kata Abdul Hakim saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Hakim menilai teguran yang diberikan Bambang Pacul sebagai teguran nonformal. Namun, menurutnya teguran ini terbilang cukup keras.

"Teguran nonformal tapi cukup keras juga sebenarnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, langkah tersebut diambil oleh DPD PDIP karena menilai Gibran selama ini dinilai bermanuver. Gibran pun dinilai membahayakan elektabilitas PDIP di Pilpres dan Pileg 2024.

"Tidak diundangnya Gibran kemarin di konsolidasi saya pikir teguran dari Pak Bambang Pacul sebagai Ketua DPD atas manuver Gibran yang selama ini dinilai membahayakan strategi elektoral di Pilpres dan PDIP di Pileg 2024," ujarnya.

Abdul Hakim melihat langkah yang diambil Bambang Pacul ini bukan pertama kalinya. Yang pertama dan sempat menghebohkan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak diundang konsolidasi PDIP di Semarang tahun lalu.

Kasus Gibran, lanjut Abdul Hakim, merupakan kali kedua Bambang Pacul tidak mengundang kepala daerah dalam konsolidasi.

"Kalau kita lihat yang paling menonjol ini kali kedua ya, dulu Pak Ganjar tidak diajak karena waktu itu beliau (Ganjar) mulai melakukan konsolidasi relawan dan juga safari politik ke berbagai provinsi tanpa melalui, padahal belum dapat restu sebagai capres," ujarnya.

"Kalau kita lihat polanya sama, Mas Gibran sudah melakukan konsolidasi relawan melakukan manuver politik di luar partai dan akhirnya mendapat teguran partai, semacam itu. Ini bentuk ketersinggungan PDIP atas gerakan politik Gibran bersama relawannya yang nampak ya tidak mau tunduk pada koridor partai politik," ujarnya.

Sebelumnya, Gibran mengaku tidak mengetahui adanya pertemuan kepala daerah PDIP se-Jawa Tengah di Hotel Padma, Semarang, Selasa (15/8) malam. Gibran mengaku tidak menerima undangan terkait acara pertemuan tersebut.

"Aku malah ora ngerti ono pertemuan (saya justru tidak tahu ada pertemuan). Nggak ada undangan masuk itu," kata Gibran saat ditemui wartawan di Lokananta, Solo, Selasa (15/8) malam.




(ams/rih)


Hide Ads