Golkar-PAN Merapat ke Prabowo, Ganjar Kenang Jokowi Nyapres di Pilpres 2014

Golkar-PAN Merapat ke Prabowo, Ganjar Kenang Jokowi Nyapres di Pilpres 2014

Afzal Nur Iman - detikJateng
Minggu, 13 Agu 2023 19:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi menjadi calon presiden (Capres) dari PDIP untuk Pilpres 2024. Yuk, simak profil dan karier Ganjar Pranowo!
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang juga bacapres PDIP (Foto: Grandyos Zafna)
Semarang -

Bacapres PDIP Ganjar Pranowo menyebut deklarasi Partai Golkar dan PAN kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 hal biasa di politik. Dia mengenang masa-masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat awal mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2014.

"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapapun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (13/8/2023).

Menurutnya, saat ini semua partai tengah bernegosiasi untuk arah politik di 2024. Ganjar mengatakan dirinya akan tetap berkomunikasi dengan partai-partai termasuk yang sudah menentukan dukungannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," lanjutnya.

Melihat koalisi pendukung Prabowo Subianto semakin gemuk, Ganjar lalu mengenang masa-masa perjuangan Jokowi untuk menjadi capres di Pilpres 2014. Menurutnya, saat itu PDIP juga dikeroyok dengan koalisi besar.

ADVERTISEMENT

"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalanannya dan selalu ada dinamika yang berubah," kenang Ganjar.

Terakhir, Ganjar mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN yang baru saja mendeklarasikan sikap politiknya untuk 2024. Dia menganggap hal yang paling penting adalah untuk menjaga demokrasi.

"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," pungkasnya.




(afn/ams)


Hide Ads