Segerombolan anak jalanan bergaya punk saling berkelahi di kalangan mereka sendiri di wilayah Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Warga sekitar pun terusik. Saat polisi ke lokasi, mereka disebut sempat melawan.
Kapolsek Mojolaban, AKP Tarto mengatakan anak jalanan yang berjumlah sekira 12 orang itu sempat menantang warga sekitar.
"Kejadiannya jam 09.00 WIB tadi, ada warga yang melapor ke Polsek. Kejadiannya di sekitar SPBU Wirun. Saya datangi lokasi dengan seorang anggota, benar ternyata sudah ada anak-anak punk yang berkelahi dengan temannya sendiri," kata Tarto saat dihubungi awak media, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarto menjelaskan, anak-anak bergaya punk itu rencananya mau diajak ke Mapolsek Mojosongo untuk diberi makan. Menurutnya, mereka dalam kondisi lapar namun tak punya uang untuk beli makanan.
"Informasinya mereka sudah mabuk di seputar Pasar Bekonang. Terus mereka berjalan ke barat sambil cari makan, tapi mereka nggak punya uang," ujarnya.
Namun gerombolan yang diduga sedang terpengaruh minuman keras itu justru melawan. Mereka juga menolak saat diajak ke Mapolsek Mojolaban.
"Niat kami mau saya ajak ke Polsek, mau saya beri makan. Tapi mereka nggak mau, malah memaki polisi. Saya juga dipukul mereka. Saat diserang saya diam saja, karena masih saya anggap tidak menyakiti saya," ucap Tarto.
Pihak kepolisian dibantu warga untuk meredakan situasi. Ada pula warga yang berinisiatif memberi uang untuk makan kepada gerombolan itu.
Setelah anggota Polres Sukoharjo tiba di lokasi, gerombolan itu membubarkan diri. Sebagian berjalan arah ke barat menuju Solo, sebagian lagi diantar warga ke Terminal Tirtonadi.
Terkait perlawanan gerombolan tersebut, Tarto enggan mempersoalkan. Dia saat itu berfokus meredam emosi warga.
"Nggak usah (mempersoalkan penyerangan). Kami dibantu warga mengamankan. Warga ada yang emosi mau memukul mereka, kita redam," jelas Tarto.
Setelah gerombolan itu meninggalkan lokasi, warga sekitar pun kembali beraktivitas seperti biasa.
(dil/apl)