Camat Gajahmungkur, Semarang, Ade Bhakti dimutasi ke Damkar Kota Semarang. Mutasi Ade ini menuai sorotan netizen karena dinilai sebagai buntut konten nasi goreng yang diunggahnya.
Unggahan video Ade Bhakti terkait nasi goreng itu dikaitkan dengan program lomba memasak nasi goreng oleh Pemkot Semarang. Sebelum mutasi tersebut, Ade diketahui mengunggah video bertema nasi goreng di akun Instagramnya @adebhakti pada Sabtu (29/7).
Kini video tersebut sudah disukai lebih dari 7.200 akun dan mendapat 270 komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu terlihat Ade bersama beberapa orang lainnya tengah berada di Kantor Kecamatan Gajahmungkur. Kemudian, ada orang yang datang membawa nasi goreng.
"Opo kuwi? Sego goreng meneh sego goreng meneh, mbendino nasi goreng (Apa itu? nasi goreng lagi, nasi goreng lagi, tiap hari nasi goreng)," ujar Ade dalam video tersebut.
Video kemudian beralih ke percakapan para pria tersebut dan menampilkan momen makan bersama. Di akhir video, Ade menyatakan tak masalah kembali makan nasi goreng.
"Wis rapopo, makan lah, tapi ya mesakke juga nek bakul e sepi. Kok iso sepi kenopo yo? (Sudah tak apa-apa, dimakan lah. Tapi kasihan juga pedagangnya sepi, kok bisa sepi kenapa ya?)" katanya.
Akun Instagram Wali Kota Semarang, @mbakitasmg pun sempat dikomentari akun yang menilai penggantian Ade Bhakti karena unggahannya terkait nasi goreng. Misalnya akun @kev*** yang mengomentari unggahan teranyar Mbak Ita.
"Camat dicopot goro2 nasi goreng, lucu2," katanya.
Juga akun @a.j*** yang ikut berkomentar. "Terlepas dari mutasi camat gajahmungkur ke dinas kebakaran dan polemik nasi goreng ala mba ita, semarang ki genah e pie????" tulisnya.
Camat Gajahmungkur Buka Suara
Ade mengatakan bila ada yang menghubung-hubungkan mutasinya dengan videonya terkait nasi goreng itu hanya persepsi masyarakat. Menurutnya, rotasi pekerjaan adalah hal biasa.
"Jadi kalau ada yang nyambung-nyambungin masalah nasi goreng dan rotasi, persepsi dan kalau ada yang merasa tersindir dan lain sebagainya itu subjektif," ujarnya kepada detikJateng, Rabu (2/8/2023).
Ade bercerita bahwa video itu diambil setelah dirinya membantu ibu-ibu membuat video untuk lomba memasak nasi goreng. Oleh karena itu dia merasa sangat sering bertemu dengan nasi goreng.
"Di situ kan menunya nasi goreng ya sudah malem sebelum makan teman-teman datang bawa nasi goreng itu, apa salahnya saya ngomong yah sego goreng meneh (nasi goreng lagi)," jelasnya.
Dia mengatakan nasi goreng memang makanan yang mudah dicari ketika lapar di malam hari. Menurutnya, lomba memasak nasi goreng itu juga bagus untuk mengenalkan Wali Kota Semarang kepada masyarakat.
"Saya senangnya bukan nasi goreng, nasi ruwet biar makan nasinya sama makan mi-nya jadi baguslah programnya apalagi untuk mengenalkan Wali Kota kita kepada warga masyarakat meskipun Wali Kotanya namanya panjang," lanjutnya.
Ke depan, Ade berharap dirinya bisa berkontribusi di tempatnya yang baru. Dia tidak ingin ada anggapan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran merupakan tempat orang yang dibuang.
"Saya ingin membuat Damkar kesannya dulu kan orang yang dipindah ke Damkar orang yang dibuang, orang yang tidak punya prestasi, dan lain sebagainya saya ingin membalikkan itu di sini ada orang muda yang menjadi nomor dua di Dinas Pemadam Kebakaran ya saya ingin membuat sesuatu yang asyik," pungkasnya.
Simak tanggapan Wali Kota Semarang di halaman selanjutnya.
Respons Wali Kota Semarang
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan mutasi tersebut objektif. Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita itu memastikan mutasi sebagai hal yang biasa menyesuaikan kebutuhan organisasi.
"Mutasi hal yang biasa disesuaikan dengan kebutuhan organisasi," ujar Mbak Ita saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/8/2023).
Pelantikan Ade dilaksanakan pada Selasa (1/8) di Semarang. Total ada 349 pejabat ASN yang mendapat rotasi.
Usai pelantikan tersebut, Ita juga sempat mengatakan bahwa rotasi dilakukan dalam jangka waktu berbulan-bulan. Dia berusaha menempatkan seseorang sesuai kompetensinya.
"Pelantikan ini saya membutuhkan waktu berbulan-bulan, bagaimana menempatkan teman-teman di tempat yang sesuai, right man on the right place," ujarnya.
"Tidak ada like and dislike saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya," pungkasnya.