Curhat Anak Penjual Gorengan Putus Sekolah gegara Minder Sering Ditagih SPP

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 02 Agu 2023 18:04 WIB
Anak penjual gorengan di Brebes terpaksa putus sekolah gegara minder nunggak SPP. Ahmad Faiq Mubaroq (20) berharap bisa lanjut Kejar Paket C. (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Brebes -

Seorang pemuda di Brebes, Ahmad Faiq Mubaroq (20) terpaksa putus sekolah karena mengaku minder sering ditagih uang sumbangan pengembangan pendidikan (SPP). Faiq akhirnya harus drop out (DO) dan mengisi kegiatannya dengan berjualan gorengan.

Faiq lahir dari keluarga terbilang miskin. Sehari-hari ibunya Mar'atun Azizah (39) berjualan gorengan untuk mencari nafkah, sedangkan ayahnya Untung Makmuri (45) pergi merantau. Selama menjadi pelajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Brebes, Faiq mengaku sering menunggak SPP.

Dia akhirnya memilih putus sekolah beberapa bulan jelang ujian kelulusan. Dia mantap tidak melanjutkan pendidikan pada Desember 2022 silam.

"Keluar karena malu, takut, takut dimarahi karena sering nunggak iuran sekolah. Bahkan uang gedung juga belum dilunasi sampai sekarang," ungkap Faiq saat ditemui di rumah kontrakannya Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Rabu (2/8/2023).

Selama di sekolah, Faiq mengaku sering mengalami diskriminasi karena menunggak SPP. Terlebih saat ujian, dia merasa dibedakan dengan teman-temannya karena menggunakan kartu sementara.

"Pernah ujian di luar kelas, pernah juga saat bel ujian berbunyi, tidak boleh masuk dulu. Baru setelah berjalan 15 menit, saya boleh masuk ikuti ujian," beber sulung dari tiga bersaudara ini.

Dia pun mengaku sering dipanggil guru untuk ditanya pelunasan SPP tersebut. Salah satu hal yang diingatnya adalah saat dia dan teman-teman yang menunggak SPP dipanggil untuk berbaris di hadapan teman sekolahnya.

"Saya merasa malu sering dipanggil. Ditanyai kapan akan melunasi. Saya sering kepikiran karena memang orang tua tidak punya uang," sambung dia.

Selama putus sekolah sekitar enam bulan ini, Faiq sering membantu ibunya berjualan forengan. Dia berkeliling pabrik untuk menawarkan gorengan buatan ibunya.

"Kalau pagi aja jualan bantu-bantu ibu. Bawa gorengan ke pabrik terdekat. Siangnya yang jualan ibu mangkal deket rumah," tutur Faiq.

Meski sudah putus sekolah, Faiq mengaku masih ingin bersekolah. Dia berharap bisa melanjutkan sekolah dengan Kejar Paket C.

"Pengin sekolah lagi. Tapi nggak mau di sekolah lama, malu. Penginnya sekolah lagi tapi bisa sambil kerja seperti kejar paket," kata Faiq.

Selengkapnya di halaman berikut.




(ams/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork