Tuai Protes, KPU Sragen Tarik Selebaran 'Satu Suara untuk Perubahan'

Tuai Protes, KPU Sragen Tarik Selebaran 'Satu Suara untuk Perubahan'

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 02 Agu 2023 13:28 WIB
Selebaran berlogo KPU yang menuai protes di Sragen.
Selebaran berlogo KPU yang menuai protes di Sragen. (Foto: dok. istimewa)
Sragen -

Selebaran sosialisasi Pemilu berlogo KPU bertuliskan 'Satu Suara untuk Perubahan' diprotes PDIP karena dinilai tendensius. KPU Sragen menyebut telah mencopoti semua selebaran yang terpasang.

Dari foto yang diterima detikJateng, selebaran itu didominasi oleh tulisan besar berbunyi 'Satu Suara untuk Perubahan'. Sementara ada tambahan tulisan kecil berbunyi 'Golput Bukan Solusi'.

Di bagian bawah, terdapat logo KPU dan tulisan akun media sosial Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Plupuh, Sragen. Selebaran ini diketahui beredar di belasan desa di Kecamatan Plupuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimintai konfirmasi, Ketua KPU Sragen, Minarso membenarkan adanya selebaran itu di Kecamatan Plupuh. Pihaknya menyebut selebaran itu dibuat oleh PPK Plupuh.

"Iya memang betul ada selebaran tersebut dari produk PPK Plupuh. Kemarin saya langsung ke sana dan konfirmasi di sana," katanya dihubungi wartawan, Rabu (2/8/2023).

ADVERTISEMENT

Dalam konfirmasi tersebut, kata dia, ada ketidaktahuan dari PPK Plupuh mengenai slogan kata-kata tersebut. Dia menyebut tidak ada unsur kesengajaan.

Menurutnya, secara hukum jajaran PPK di Plupuh tidak ada kesalahan. Namun, kenyataannya selebaran itu menuai protes.

Minarso menyebut di Plupuh ada 16 desa. Dari 16 desa itu, 14 desa di antaranya sudah menyebarkan selebaran itu.

"Satu desa itu menyebarkan 3 flyer, satu di Balai Desa dan dua di tempat strategis di poskamling," ungkapnya.

Menurutnya, tujuan awal selebaran itu adalah sebagai sosialisasi jelang Pemilu 2024. Kini, lanjut Minarso, selebaran itu sudah dicopot dan tidak ada lagi yang beredar.

"Kemarin saya langsung sidak ke sana, bahwa seluruh apa yang ditempel itu sudah dilepas oleh PPS. Sudah bersih semua. Termasuk di media sosial. Semua barang ditarik dan dikumpulkan di PPK," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, protes atas selebaran itu disampaikan Bendahara DPC PDIP Sragen, Sugiyamto. Sugiyamto menilai selebaran bertuliskan 'Satu Suara untuk Perubahan' itu tendensius.

"Kalau kata-kata 'golput bukan solusi' oke, tidak masalah. Tapi kalau 'satu suara untuk perubahan' itu kan ada tendensi nggak bagus lah dari pandangan kita," ujarnya.

Apalagi, kata dia, kata-kata tersebut menggiring asumsi. Termasuk kata-kata itu sudah digunakan salah satu bakal calon presiden.

"Itu kan sudah slogan bakal calon presiden, artinya KPU harus lebih jeli jangan sampai slogan bacapres ditempel di KPU. Itu kebijakan tidak fair," ungkapnya.




(aku/rih)


Hide Ads