Fenomena embun es muncul di Gunung Merbabu. Embun-embun yang menempel di dedaunan membeku menjadi kristal es.
Fenomena alam langka di Merbabu itu diunggah oleh akun Instagram @merbabuviasuwanting. Ada dua gambar foto dan satu video yang memperlihatkan embun beku menempel di tumbuhan.
Dilihat detikJateng pukul 07.45 WIB, postingan sekitar 24 jam yang lalu. Unggahan itu di-repost akun resmi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, @btn_gn_merbabu sekitar dua jam yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena langka terjadi di pos 3 merbabu via suwanting. Embun pagi di dedaunan berubah menjadi cristal es, semua itu diakibatkan karena cuaca suhu yang extrim. Ini biasanya terjadi di puncaknya musim kemarau sekitar bulan agustus. Gimana guys ada yang pernah ngalami?" keterangan dalam unggahan foto dan video tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono membenarkan adanya fenomena embun es di Merbabu itu. Menurutnya, embun beku terpantau terjadi di Pos 3 Jalur Suwanting di Kabupaten Magelang.
"Iya, di wilayah (Pos 3) jalur Suwanting, sedangkan di jalur-jalur yang lain kami masih belum mendapatkan informasi," kata Nurpana kepada detikJateng, Rabu (2/8/2023).
Nurpana menjelaskan embun es pagi hari di Merbabu itu terjadi dua hari yang lalu.
Di Pos 3, kata dia, berada di ketinggian di atas 2.500 mdpl. Kemungkinan embun es juga terjadi di wilayah di atas Pos 3. Namun pihaknya belum mendeteksinya.
Fenomena ini dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya sehingga belum tentu semua wilayah di kawasan puncak Merbabu bisa muncul embun es.
"Kejadian (embun es) ini kemudian tidak semuanya. Karena tergantung dari suhu sekitar. Jadi berbeda dengan yang wilayah Ampel (Boyolali), yang cenderung kena matahari langsung. Kalau yang di wilayah Suwanting (Magelang), Selo (Boyolali) ini kan memang yang di area-area tangkapan awan. Antara Merapi-Merbabu. Makanya di situ lokasinya cenderung sering banyak kabut, lebih dingin dibandingkan wilayah sekitar yang ada di wilayah utara ataupun wilayah timur," jelasnya.
Nurpana menambahkan, kondisi itu membuat embun es lebih sering terjadi di wilayah yang lebih dingin tersebut. Embun es ini bisa bertahan tergantung cuaca sekitar. Jika sudah ada sinar matahari ataupun angin kencang, embun es sudah hilang.
Simak juga Video 'Penampakan Embun Es di Dieng, Suhu Minus 3,5 Derajat Celcius!':