Kisah Darkin, Penambang Emas Banyumas yang Nyaris Terjebak Air

Kisah Darkin, Penambang Emas Banyumas yang Nyaris Terjebak Air

Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 28 Jul 2023 10:48 WIB
Lubang bekas galian tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.
Lubang bekas galian tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Foto: Anang Firmansyah/detikJateng.
Banyumas -

Nasib nahas nyaris saja menimpa Darkin (bukan nama sebenarnya), salah satu penambang emas warga Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.

Pria 44 tahun mengaku pernah berada dalam kondisi yang sama dengan delapan penambang asal Bogor yang terjebak air dan belum bisa dievakuasi hingga saat ini.

Hanya saja posisinya tak separah delapan penambang ini. Sebab ia berhasil menyelamatkan diri sebelum air memenuhi lubang galian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu menurutnya, ia berhasil selamat karena air yang keluar dari resapan tanah tidak begitu besar. Namun kejadian tersebut sempat mengancam nyawanya.

"Saya pernah ngalamin seperti ini (nyaris terjebak air). Tapi berhasil naik, karena air yang keluar tidak begitu deras. Waktu itu hanya seukuran jari. Tapi nyembur lumayan kencang," kata Darkin saat ditemui, Kamis (27/7/2023).

ADVERTISEMENT

Air tersebut menurutnya keluar dari resapan tanah. Hanya saja kondisinya saat itu terhalang oleh batu. Jadi pengaruh ke kecepatan air yang masuk ke galian.

"Itu sempat saya rasakan ada batu yang menghalangi. Jadi ndilalah tidak cepat air yang keluar," terang dia.

Darkin menerangkan saat itu ia berada di kedalaman sekitar 38 meter. Sedangkan air keluar dari atasnya. Untung saja rekannya yang berada di trap atas memberikan pesan bahwa ada rembesan air.

"Saya posisi di kedalaman 38 meter, air keluar dari 35 meter. Nah teman saya yang di atas lihat ada air jadi ngomong ke saya. Karena kan tiap trap ada orangnya," jelasnya.

Dengan kondisi air yang keluar saat itu. Ia memperkirakan butuh waktu sekitar 5 menit untuk meloloskan diri dari ancaman.

"Menyelamatkan diri itu sekitar 5 menit. Karena saat itu air naik itu pelan," ungkapnya.

Untuk kondisi saat ini (delapan penambang terjebak), menurutnya sudah sangat parah.

"Biasanya tidak pernah kejadian seperti ini. Ini sudah parah," jelasnya.

Ia menjelaskan jika sudah terendam air seperti ini, peluang untuk bisa bernapas sangat sedikit. Sebab tidak ada celah untuk disinggahi.

"Kalau sudah kerendam air itu tidak mungkin untuk bernapas," ujarnya.

Darkin mengungkapkan lubang galian yang biasa ia masuki berada tidak jauh dari lubang delapan penambang yang saat ini masih terjebak air. Meski begitu, ia mengaku tidak mengenal penambang tersebut.

"Antar sumur itu bisa jadi tidak pada kenal. Kita tidak pengen tahu. Sama yang ini (delapan penambang) juga tidak kenal," pungkasnya.




(apl/apl)


Hide Ads