Memasuki 10 Muharram yang bertepatan dengan Hari Asyura salah satu hari mulia pada awal bulan Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan sejumlah amalan untuk meraih keutamaannya.
Kumpulan amalan berikut ini dianjurkan untuk dilakukan karena berada di bulan Muharram yang melipatgandakan segala amalan baik maupun perbuatan buruk. Sebagaimana firman Allah:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu." (QS. At-Taubah 9 : 36).
Amalan 10 Muharram Hari Asyura
Berikut ini sejumlah amalan yang bisa dilakukan pada hari Asyura dikutip dari laman NU Online.
1. Membaca Doa Hari Asyura
Pada 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa Hari Asyura sebagaimana yang dikutip oleh ulama pada sejumlah syarah hadits dan kitab fiqih. Doa Asyura memiliki keutamaan sebagaimana keterangan berikut:
وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الصُّوفِيَّةِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ هَذَا الدُّعَاءَ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمُتْ فِي سَنَتِهِ وَمَنْ فَرَغَ أَجَلُهُ لَمْ يُلْهِمْهُ اللَّهُ تَعَالَى قِرَاءَتَهُ وَهُوَ مِنْ الْمُجَرَّبَاتِ الَّتِي لَا شَكَّ فِيهَا
Artinya, "Dikutip dari sebagian ulama sufi, siapa saja yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati hatinya pada tahun tersebut. Siapa saja yang selesai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan," (Syekh Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal 'ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348).
Berikut bacaan doanya:
سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ
وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ
اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ
لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ
سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Arab latin: Subhanallahi milal mîzani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
Walḫamdulillahi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
Laa malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih.
Subḫanallâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti
Alḫamdulillâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti
Lâ ilâha illallâh 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.
Allâhu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimâtillâhit tâmmâti
Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti
Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl ni'mal maulâ wa ni'man nashîr.
Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muḫammadin wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n).
Artinya: "Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy"
"Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."
"Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."
"Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."
"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy."
"Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya."
"Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."
"Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."
"Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."
"Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."
"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."
"Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong."
"Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah." (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348)
2. Puasa Asyura
Amalan berikutnya yang dianjurkan untuk dilakukan di hari Asyura, 10 Muharram adalah berpuasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah RA yang terdapat di Sahih Bukhari dan Muslim mengenai puasa Asyura. Hadits tersebut berbunyi:
عن عائشة ، رضي الله عنها ، أن قريشا كانت تصوم يوم عاشوراء في الجاهلية ثم أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بصيامه حتى فرض رمضان وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من شاء فليصمه ، ومن شاء أفطر
Artinya: "Dari Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa Jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadhan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata, 'Barangsiapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura, sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa'." (HR Bukhari dan Muslim)
Bacaan Niat Puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma 'asyura-a lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."
3. Berdzikir
Selain berpuasa, ada banyak umat Islam terdahulu yang diterima taubatnya pada hari Asyura. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar pada hari Asyura. Sebagaimana yang dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, beliau mengatakan:
"Barang siapa yang membaca pada hari Asyura:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl ni'mal maulâ wa ni'man nashîr.
sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut."
Amalan 10 Muharram Lainnya
Selain, ketiga amalan utama di atas, untuk meningkatkan ibadah pada 10 Muharram, umat Islam bisa menunaikan sejumlah amalan berikut ini sebagaimana dijelaskan dalam artikel NU Online berjudul 'Amalan dan Keutamaan pada 10 Muharram
1. Mengasihi dan mengusap kepala anak yatim
Siapapun yang mengasihi anak yatim dengan cara disantuni dan lain-lain, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat dari setiap helai rambutnya. Dijelaskan dalam laman NU Online berjudul 'Saat Muharram Dianjurkan Menghusap Kepala Yatim Berikut Dalil dan Hikmahnya', anjuran tersebut dijelaskan pada hadits yang berasal dari Musnad Ahmad, 7/36 berikut:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda: Barang siapa mengusap kepala yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barang siapa berbuat baik kepada yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.
Meskipun tidak ada keterangan secara pasti mengenai mengasihi dan mengusap kepala anak yatim pada 10 Muharram, namun amalan ini bisa dikerjakan kapanpun.
Dengan seraya membaca:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Arab Latin: hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'mal nasir
Artinya: "Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami."
2. Berbagi makanan buka puasa
Siapapun yang memberi makanan untuk buka puasa kepada orang mukmin yang berpuasa di hari Asyura (10 Muharram) maka pahalanya seperti menjamu dan mengenyangkan seluruh umat Nabi Muhammad SAW.
3. Berbagi harta kepada keluarganya
Siapapun yang melapangkan atau memberi nafkah harta yang banyak kepada keluarganya (istri, anak, dan orang yang wajib dinafkahi) maka orang tersebut akan diberi kelapangan rezeki sepanjang tahun.
4. Bersedekah
Siapapun yang bersedekah pada hari Asyura maka seakan-akan dia tidak menolak atau tidak pernah menolak orang yang minta-minta.
5. Mandi dan bersuci
Siapapun yang membersihkan dirinya dengan mandi dan bersuci pada hari Asyura, maka dia tidak akan sakit kecuali sakit yang mengantarkan pada kematian.
6. Menjenguk orang sakit
Siapapun yang menjenguk orang sakit pada hari Asyura, maka dia seperti halnya menjenguk semua orang sakitnya anak cucu Nabi Adam.
7. Beribadah
Siapapun yang menghidupkan malam Asyura dengan beribadah, maka seakan-akan dia telah melakukan ibadahnya penduduk tujuh langit.
Demikian kumpulan amalan 10 Muharram Hari Asyura yang dianjurkan dikerjakan umat Islam lengkap dengan doanya.
(ahr/rih)