Puasa Asyura 2023 Mulai Besok, Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya

Puasa Asyura 2023 Mulai Besok, Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 27 Jul 2023 18:48 WIB
female hand of prayer with wooden beads in sunlight, iftar concept, Ramadan month, Koran, plate of dried fruit, Cup of tea on wooden table
Puasa Asyura 2023 Mulai Besok, Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK
Solo -

Puasa Asyura tiap tanggal 10 Muharram sudah bisa dikerjakan mulai besok. Berikut ini bacaan niatnya serta keutamaan puasa Asyura di bulan pertama dalam kalender Hijriyah.

Jadwal Puasa Asyura 10 Muharram 2023

Mengacu pada SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, 1 Muharram tahun ini jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Adapun puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan tiap tanggal 10 Muharram.

Dengan demikian, puasa Asyura 10 Muharram bisa dilaksanakan besok atau Jumat 28 Juli 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Asyura (termasuk dibaca siang hari)

Dalam artikel 'Lafal Niat Puasa Tasua (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram)' di NU Online dijelaskan, orang yang akan memulai puasa Asyura di pagi hari boleh membaca niat puasa Asyura saat itu juga.

Menurut madzhab Syafi'fi, kewajiban membaca niat puasa di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Sementara untuk puasa sunnah, bacaan niatnya boleh dilakukan pada pagi atau siang hari. Syaratnya, orang itu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh.

ADVERTISEMENT

Berikut niat puasa Asyura yang dapat dibaca.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma 'asyura-a lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Asyura Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."

Keutamaan Puasa Asyura

Ada berbagai keutamaan dalam puasa Asyura 10 Muharram. Salah satunya adalah derajat puasa Asyura yang kemuliaannya setingkat di bawah puasa Ramadhan. Hal itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata "Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam'." (HR Muslim).

Puasa Asyura 10 Muharram juga menjadi pelebur dosa setahun yang telah lalu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, "Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

Puasa Asyura 10 Muharram juga memiliki keutamaan yang mana pahalanya setara dengan puasa selama 30 hari puasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata "Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabrani dalam al-Mu'jamush Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

Doa 10 Muharram

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Arab latin: Subhanallahi milal mîzani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Walḫamdulillahi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Laa malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih.

Subḫanallâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti

Alḫamdulillâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti

Lâ ilâha illallâh 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.

Allâhu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimâtillâhit tâmmâti

Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti

Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl ni'mal maulâ wa ni'man nashîr.

Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muḫammadin wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n).

Artinya: "Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy"

"Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

"Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

"Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy."

"Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya."

"Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

"Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

"Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

"Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

"Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong."

"Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah." (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348)




(dil/apl)


Hide Ads