Saat ini warga yang melakukan kegiatan tersebut jumlahnya mencapai 150. Namun untuk wilayah selatan batas merupakan warga Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen. Sedangkan daerah utara merupakan warga Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas.
"Jumlahnya sekitar 150 an orang. Soalnya ada yang pernah bagiin sembako, bawa 100 paket tapi kurang. Jadi mungkin jumlahnya sekitar segitu," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-harinya uang yang didapat dari hasil lemparan para pengendara tidak tentu. Namun pada saat akhir minggu atau hari libur jumlahnya akan lebih banyak.
"Sehari bisa dapat Rp 10 ribu paling sedikit. Tapi tidak tentu kadang juga ada yang lempar uang Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu juga pernah tapi jarang banget. Kalau lagi liburan paling kan jalanan ramai. Lumayan juga yang lempar uang. Rata-rata yang dilempar recehan," ungkapnya.
Hasil tersebut didapat selama kurang lebih 4 jam ia duduk di tepian jalan setempat.
"Saya tadi berangkat jam 12 lebih sampai jam 5 sore biasanya. Daripada cuma duduk di rumah mending ke sini cari uang. Soalnya saya kakinya sudah sakit, asam urat jadi sudah tidak bisa bekerja. Dahulu pernah kerja selama 15 tahun jadi karyawan," katanya.
Dalam kurun waktu 17 tahun tersebut, ia pernah mengalami kejadian unik. Pernah ada satu kesempatan, pengendara yang kasih uang berhenti dan meminta doa langsung dari dirinya.
"Kadang-kadang ada orang yang ngasih uang tapi berhenti terus minta didoain biar selamat dan sukses. Ada juga yang pernah minta didoain minta perceraiannya dilancarkan. Karena sudah lama proses tapi ga pisah-pisah. Sebisanya saya doakan," pungkasnya.
(aku/sip)