Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, 5 Kebo Bule Jadi Cucuk Lampah

Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, 5 Kebo Bule Jadi Cucuk Lampah

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 20 Jul 2023 00:44 WIB
Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023).
Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Keraton Kasunanan Surakarta menggelar kirab pusaka malam 1 Suro. Lima ekor kebo bule menjadi cucuk lampah kirab.

Dari pantauan detikJateng, warga memadati Kori Kamandungan Keraton Solo. Mereka duduk dengan rapi di sepanjang Kori Kamandungan.

Sebelum kirab dimulai, para abdi dalem maupun peserta kirab melakukan prosesi upacara tradisi malam 1 Suro di dalam Keraton. Kemudian dilakukan prosesi wilujengan oleh Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Urutannya jam 7 malam itu wilujengan, setelah wilujengan ingkang khol sampeyan dalem Paku Buwono X yang wafat pada malam 1 Suro atau peringatan meninggalnya itu, ada haul," kata Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat di Keraton Solo, Rabu (19/7/2023).

Dani mengatakan usai prosesi tersebut dilanjutkan dengan kirab yang dimulai pukul 23.00 WIB. Lima ekor kebo bule disiapkan di halaman Keraton.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Keraton Solo awalnya menyiapkan enam kebo bule, namun karena satu ekor melahirkan sehingga yang menjadi cucuk lampah hanya lima ekor. Sedangkan untuk pusaka ada tujuh.

Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023).Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Tepat pukul 00.00 WIB, suara lonceng di halaman Keraton dibunyikan sebanyak 12 kali dan lima ekor kerbau bule menjadi cucuk lampah. Kanjeng Gusti Adipati Anom Sudibyo Rajaputra Narendra Ing Mataram berada di barisan depan.

"Yang melahirkan tidak ikut, yang diikutkan sekitar lima ekor kebo bule, untuk pusaka memang biasanya di last minute," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan selama prosesi kirab berlangsung para peserta yang terdiri dari abdi dalem dan peserta umum itu dilarang untuk berbicara, makan, minum, serta bersenda gurau.

Rute kirab sejauh tujuh kilometer, untuk rutenya mengambil rute Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, dan kembali ke Keraton Solo.

"Kalau peserta kirab ini sebetulnya berjalan di sepertiga malam, mengheningkan diri, mengoreksi kesalahan di masa lalu, janji tidak mengulangi lagi, harapannya tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Selama kirab, prosesi malam 1 Suro ada juga yang melakukan berdoa di beberapa kawasan yakni di Masjid Agung dan kawasan Bandengan di Keraton Solo.

"Ketika iringan kirab berangkat ada yang melaksanakan ritual atau doa di kawasan Bandengan Keraton dan Masjid Agung. ada yang salat hajat, salat malam intinya. Malam ini semua beroda ada yang berdoa sambil kirab, ada yang di masjid atau Bandengan," pungkasnya.

Terlihat Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa ikuti kirab. Tahun kemarin, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hadir. Kali ini mereka tidak tampak.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads