Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap menyampaikan dugaan sementara soal bangkai kapal lokasi penemuan ribuan amunisi di laut Cilacap. Amunisi di antaranya kaliber 12,7 mm itu disebut produk Amerika Serikat yang biasanya dipasang di pesawat dan diduga diangkut kapal perang USS Langley era Perang Dunia (PD) II.
"Tambahan yang didapat bahwa kaliber 12,7 itu memang amunisi produk Amerika. Kaliber 12,7 ini berdasarkan penelusuran histori, adalah amunisi yang digunakan oleh senjata mitraliur," kata Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/7/2023).
Diketahui, ribuan amunisi itu ditemukan di dasar laut Alur Perairan Dermaga PT SBI, Desa Bonsayur, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Temuan amunisi tersebut dilaporkan ke TNI AL oleh dua nelayan bernama Mukmin (35) dan Sureng (45) warga Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Sabtu (15/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua nelayan itu melakukan penyelaman di sekitar lokasi pada pukul 21.00 WIB. Ribuan amunisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm dikumpulkan oleh penyelam dari sekitar kapal besi yang tenggelam.
"Biasanya amunisi ini dipasang di pesawat Amerika jenis P40E yang kemungkinan diangkut oleh USS Langley kapal perang. Kalau dia bisa mengangkut pesawat berarti dia jenisnya induk. Tapi tentunya kapal induk mini yang bisa masuk ke alurnya Cilacap," jelas Bambang.
Namun hal itu masih dugaan sementara. Sebab pihaknya masih mencari tahu asal-usul ribuan amunisi itu melalui berbagai sumber.
"Ini baru dugaan penelusuran sejarah jenis kapalnya. Belum maksimal, kita saling mencari menguatkan info-info data untuk tim penyelam besok," jelasnya.
Meski begitu dirinya yakin betul bahwa amunisi yang ditemukan berasal dari kapal besi.
"Ini menjadi fakta yang kuat memang di situ bukan kapal ikan, tapi jenis kapal besi. Jenis kapal besi yang ada amunisinya apalagi kalibernya besar diyakini itu adalah kapal perang," ungkapnya.
Bambang mengungkapkan, kapal perang itu kemungkinan beroperasi saat Indonesia belum merdeka pada era PD II. Namun dirinya tidak bisa memastikan apakah ada kemungkinan kapal perang lainnya atau tidak.
"Kapal perang ini kemungkinan operasi kisaran tahun 1942-an. Sementara kita belum bisa memastikan apakah ada kapal lain yang sejenis atau tidak. Hanya penelusuran histori PD II dengan data jenis senjatanya baru diasumsikan," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia menambahkan untuk tahap awal, pihaknya baru akan melakukan pendataan terlebih dahulu. Untuk kelanjutan pada bangkai kapal tersebut menunggu hasil dari penyelaman Kopaska.
"Kita belum tahu kapal ini akan diangkat atau tidak. Setelah nanti diselami oleh tim khusus dari Puskopaska baru kita akan dapat fakta tambahan setelah itu tentunya ada tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Hasil temuan itulah yang nantinya akan ditindaklanjuti," imbuhnya.
Simak Video "Video: Suasana Kediaman Mayor Anda Rohanda Korban Tragedi Ledakan Amunisi"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)