Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap berencana melakukan penyelaman ke bangkai kapal yang diduga dari era Perang Dunia II di Laut Cilacap. Sebelumnya, dua nelayan menemukan ribuan amunisi di sekitar lokasi karamnya kapal itu.
"Telah ditemukan ribuan munisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm dari hasil penyelaman nelayan tradisional yang kemudian dilaporkan ke Lanal Cilacap," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno melalui keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).
Bambang mengatakan ribuan amunisi itu ditemukan dua nelayan yang melakukan penyelaman di sekitar lokasi pada pukul 21.00 WIB. Amunisi tersebut dilaporkan oleh nelayan bernama Mukmin (35) dan Sureng (45), warga Kelurahan Tambakreja, Cilacap Selatan, pada Sabtu (15/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Lanal Cilacap langsung mengidentifikasi titik penemuan amunisi itu, dan melakukan pengamanan di area tersebut.
"Kita laksanakan pengamanan perairan tersebut guna menjaga kemungkinan senjata atau AMO yang masih tersisa di sekitar titik penemuan guna menghindari penyalahgunaan dari pengambilan oleh masyarakat," ujar Bambang.
Pada saat ditemukan, amunisi tersebut dalam kondisi serbuk yang sudah dibuang dan selongsong dengan proyektil yang sudah terpisah. "Peluru dikumpulkan oleh penyelam dari sekitar kapal besi yang tenggelam, yang diduga kapal perang PD II," jelasnya.
Bambang menambahkan pihaknya telah melaksanakan mapping lokasi daerah penemuan amunisi di bawah laut yang diduga dari kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap pada Minggu (16/7) pukul 09.30 WIB.
"Kondisi kapal saat ini sudah tidak berbentuk kapal utuh dan dinding kapal sebagian hilang serta geladak sudah hilang atau hancur," ungkapnya.
Untuk memastikan kondisi sebenarnya, Tim Lanal berencana melakukan penyelaman kembali pada Kamis (20/7) mendatang dengan dukungan UDT (Underwater Documentary Team) Puskopaska yang memiliki kemampuan Technical Wreck Diving dan dokumentasi bawah air.
"Itu info itu dari nelayan yang menyelam. Mereka berkeyakinan itu bangkai kapal. Kamis ini datang penyelam dari Kopaska," ucap Bambang.
Penyelaman tersebut selain untuk melihat kondisi bangkai kapal juga untuk mencari kemungkinan adanya temuan amunisi lainnya di perairan tersebut.
"Berdasar info dari penyelam di mana dia sempat melihat lempengan lebar yang diduga bodi kapal. Kemungkinan kaliber yang sejenis dengan yang sudah ditemukan masih banyak. Ini yang kita waspadai," jelasnya.
(dil/ams)