Ribuan amunisi ditemukan di bangkai kapal diduga era Perang Dunia (PD) II di Kabupaten Cilacap. Lokasi penemuan amunisi itu disebut kerap diselami oleh warga setempat.
Diketahui, amunisi itu ditemukan oleh Mukmin (35) dan Sureng (45) di Alur Perairan Dermaga PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Desa Bonsayur, Kecamatan Cilacap Selatan, pada Sabtu (15/7) malam.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan ada sebagian nelayan yang mata pencahariannya sebagai pencari besi tua di dalam air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di titik itu (temuan amunisi) memang sering ada penyelam untuk mencari besi tua, mata pencahariannya memang nelayan pencari besi. Informasi dari SBI, memang di situ ada bangkai kapal dari dahulu," kata Bambang saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Aktivitas tersebut menurutnya memang kerap dilakukan oleh para pencari besi tua. Hal itu disebut tidak dipermasalahkan oleh PT SBI.
"Kalau yang diambil besi itu tidak masalah namanya cari rezeki. Selain itu oleh pihak SBI tidak terlalu jadi masalah," terangnya.
Namun ketika ada kapal yang mau berlabuh ke Dermaga PT SBI para nelayan tersebut diimbau untuk menjauh.
"Kadang-kadang kalau mereka lagi nyelam, ada kapal mau berolah gerak nah mereka baru diperintahkan untuk menjauh. Selama ini seperti itu," jelasnya.
Dari informasi terakhir yang diterima oleh pihaknya, semakin menguatkan bahwa ada bangkai kapal besi yang tenggelam di perairan setempat.
"Ini semakin menguatkan bahwa memang di situ ada bangkai kapal. Yang mungkin geladak awalnya sudah habis. Karena diambil oleh pencari besi tua bawah air. Ini sudah sampai di titik bagian penyimpanan amunisi," ungkapnya.
Dari temuan tersebut kemudian Pangkalan Lanal Cilacap langsung berkoordinasi dengan Puskopaska untuk dilakukan penyelaman yang rencananya dilakukan pada esok hari.
Diberitakan sebelumnya, ribuan amunisi ditemukan di dasar laut Alur Perairan Dermaga PT SBI, Desa Bonsayur, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Amunisi tersebut dilaporkan ke TNI AL oleh dua nelayan bernama Mukmin (35) dan Sureng (45) warga Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Sabtu (15/7) malam.
Danlanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan ribuan amunisi tersebut awalnya ditemukan oleh dua nelayan yang sedang melakukan penyelaman di sekitar lokasi pada pukul 21.00 WIB.
"Telah ditemukan ribuan munisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm dari hasil penyelaman nelayan tradisional yang kemudian dilaporkan oleh para penyelam yang menemukan ke Lanal Cilacap," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (17/7).
"Peluru dikumpulkan oleh penyelam dari sekitar kapal besi yang tenggelam, yang diduga kapal perang PD II," ujar Bambang.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Bambang menjelaskan pada Minggu (16/7) sekitar pukul 09.30 WIB pihaknya telah melaksanakan mapping lokasi daerah penemuan amunisi di bawah laut yang diduga dari kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap.
"Kondisi kapal saat ini sudah tidak berbentuk kapal utuh dan dinding kapal sebagian hilang serta geladak sudah hilang atau hancur," kata Bambang.
Untuk lebih memastikan bagaimana kondisi sebenarnya, pihaknya berencana akan melakukan penyelaman kembali pada Kamis (20/7) mendatang dengan bantuan tim Kopaska.
"Itu info itu dari nelayan yang menyelam. Mereka berkeyakinan itu bangkai kapal. Kamis ini datang penyelam dari Kopaska," terangnya.
Penyelaman tersebut selain untuk melihat kondisi bangkai kapal juga untuk mencari kemungkinan adanya temuan amunisi lainnya di perairan tersebut.
"Berdasar info dari penyelam di mana dia sempat melihat lempengan lebar yang diduga bodi kapal. Kemungkinan kaliber yang sejenis dengan yang sudah ditemukan masih banyak. Ini yang kita waspadai," jelasnya.