"Jadi beberapa bantuan keuangan kita cek untuk memastikan bahwa itu sudah bagus, berjalan dengan baik. Hasilnya sudah oke tinggal merapikan saja. Saya ingin nanti ini dituntaskan. Jaga kebersihannya dan manajemennya," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa (18/7/2023).
Diketahui, Pasar Wonopolo memiliki 32 kios, 72 los dalam dan 18 los belakang. Sebelum direvitalisasi, pasar tersebut memiliki kondisi yang kumuh dan bangunannya kurang layak untuk berjualan.
"Kondisi sebelum diperbaiki itu pedagang lama, mau diperbaiki. Suruh pindah ke sana. Kondisi pasarnya itu seperti sepi, bangunannya kurang baik, kumuh dan belum sebagus sekarang," kata Ganjar.
Ganjar berharap para pedagang dan masyarakat bisa merasakan keamanan dan kenyamanan lewat bantuan revitalisasi tersebut. Dengan begitu, diharapkan transaksi perdagangan bisa ikut meningkat.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta untuk pedagang dan masyarakat saling sadar d akan kebersihan lingkungan pasar. Pihak manajemen juga didorong untuk membuat pasar semakin ramai dikunjungi.
"Tinggal manajemen di pasar membuat pasar ini ramai. Maka pengalaman beberapa tempat itu umpama ada tiket undian dan sebagainya orang akan bisa datang ke sini, orang belanja ke sini ramai-ramai berharap suatu ketika akan dapat undian itu," terang Ganjar.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur di Pasar Wonopolo, Mustiah mengaku senang lantaran kiosnya kini semakin bagus dan rapi setelah direvitalisasi Ganjar.
"Alhamdulillah. Terima kasih Pak Ganjar," ungkap Mustiah.
Sebagai informasi, sejak memimpin Jawa Tengah pada tahun 2013 hingga tahun 2022, Ganjar telah merevitalisasi 79 pasar dengan total anggaran yang dikucurkan senilai Rp360,6 miliar.
Di tahun 2023, tercatat sudah ada 84 pasar yang direvitalisasi, baik melalui bantuan gubernur maupun bantuan keuangan. Jumlah bantuan disebut mencapai Rp 390,1 miliar. (akd/ega)