Siswa baru kelas jauh SMAN 1 Karangnongko, Klaten, terancam belajar di tenda karena tidak punya ruang kelas. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Tengah turun tangan mengecek ke lokasi.
Pantauan detikJateng di lokasi, tim Cabang Dinas Pendidikan Jateng tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Tampak dalam rombongan Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Klaten Joko Purwanto, Kepala Bapedda Litbang Pemkab Klaten Pandu Wirabangsa, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten Titin Windiyarsih, Pemerintah Kecamatan Kemalang, dan pihak desa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Tengah, Sadimin menjelaskan tenda BPBD yang didirikan di depan SDN 3 dan SDN 1 Tlogowatu hanya untuk sementara. Dari hasil pertemuan dengan pemerintah desa, disepakati aula desa akan digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (tenda BPBD) hanya sementara. Kita sudah siapkan yang di aula desa, sambil persiapan di sana (aula desa), untuk beberapa hari bisa di sini dan nanti kalau di sana sudah siap bisa dipindahkan ke aula Desa Tlogowatu karena lebih representatif," jelas Sadimin kepada wartawan di lokasi, Senin (17/7/2023).
Menurut Sadimin, tenda dan aula desa itu untuk menampung siswa baru dua kelas. Jumlah siswa baru kelas jauh mencapai 80 orang.
"Ada dua kelas, kurang lebih 80 orang, ini siswa baru. Yang lama kelas XI sudah di kelas (gedung pinjaman SDN 1 Tlogowatu) tapi yang kelas X nanti aula desa karena kemarin tidak cukup tempatnya, mau ditempatkan di SDN 1 Tlogowatu tidak cukup lagi tempatnya," ucap Sadimin.
Dikatakan Sadimin, kampus atau kelas jauh SMAN I Karangnongko di Desa Tlogowatu sudah tiga tahun beroperasi. Tujuannya untuk pemerataan pendidikan.
"Tujuan untuk pemerataan pelayanan akses pendidikan, peningkatan pelayanan akses pendidikan itu penting. Di Kecamatan Kemalang ini kan belum ada sekolah (SMA dan SMK), padahal setiap tahun lulusan 300-350 orang per tahun," urai Sadimin.
Kelas jauh SMAN 1 Karangnongko Klaten itu, lanjut Sadimin, diharapkan bisa menjadi embrio berdirinya SMAN di Kecamatan Kemalang. Pemkab Klaten bisa menyediakan tanah dan nantinya pemerintah provinsi bisa mendirikan bangunan sekolahnya.
"Kabupaten Klaten barangkali ada tanah yang bisa untuk dibangun, nanti dihibahkan ke pemerintah provinsi nanti pemerintah provinsi yang akan membangun dengan APBD provinsi. Kami sementara mengawal pendidikannya dulu, kita layani dulu," ucap Sadimin.
Dengan ada siswa baru, imbuh Sadimin, Pemprov Jateng akan menambah SDM guru untuk mengajar. Selama ini guru dari SMAN 1 Karangnongko diberi jam mengajar di kelas jauh.
"Selama ini guru dari bawah SMAN 1 Karangnongko diberi jam mengajar di atas (kelas jauh). Ya naik turun, yang penting dilayani dulu, karena di sini wilayah luas tapi tidak ada sekolah," papar Sadimin.
Selengkapnya di halaman berikut.
Di lokasi yang sama, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Klaten, Joko Purwanto menjelaskan kewenangan SMA di tingkat provinsi. Pihaknya hanya menyiapkan lokasi.
"Kita hanya menyiapkan lokasi. Tapi usulan pendirian SMA negeri sudah, ini masih dalam tahap pembicaraan, arahnya di Kecamatan Kemalang tapi nanti SMA atau SMK negeri itu kewenangan provinsi," jelas Joko kepada wartawan di lokasi.
Sebagai informasi, SMAN 1 Karangnongko sebagai induk kelas jauh di Desa Tlogowatu jaraknya cukup jauh. Dari SMAN 1 Karangnongko ke kelas jauh jaraknya sekitar 10 kilometer karena Desa Tlogowatu di lereng Gunung Merapi.
Diberitakan sebelumnya, sebagian siswa SMA Negeri (SMAN) 1 Karangnongko, Kabupaten Klaten, terancam harus belajar di tenda. Sebab, siswa kampus 2 SMAN 1 Karangnongko tidak tertampung di gedung pinjaman milik SD Negeri (SDN) 1 Tlogowatu, Kecamatan Kemalang.
"Tadi sudah ada siswa di situ (tenda) sebentar, tapi kelas XI-nya. Tapi untuk siswa baru belum," kata guru SDN 3 Tlogowatu, Asmuri kepada detikJateng di lokasi, Senin (17/7).