Konser JKT48 di salah satu mal di Semarang, Selasa (11/7/2023) lalu menyisakan duka. Seorang penonton, Ahmad Arsyad Disky (17) tiba-tiba pingsan dan jatuh di tengah-tengah acara.
Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, remaja itu dinyatakan telah meninggal.
Video saat korban pingsan dan jatuh sempat viral di media sosial. Berita meninggalnya ABG itu juga menjadi salah satu berita terpopuler di detikJateng selama sepekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia Diperiksa
Meninggalnya penonton di dalam konser itu membuat polisi melakukan pemeriksaan. Sejumlah panitia dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Masih kita periksa saksi-saksi. Baru mulai pemeriksaannya," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny S Lumbantoruan, lewat pesan singkat kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
Donny mengatakan tiga orang tengah diperiksa terkait peristiwa itu. Saksi yang diperiksa termasuk panitia acara bertajuk JKT48 Summers Tour itu. "Baru tiga orang (saksi). (Panitia?) Betul," ujarnya.
Apalagi, diduga kegiatan konser di mal itu digelar tanpa ada izin dari kepolisian. Plt Kapolrestabes Semarang, Kombes Lafri Prasetyono membenarkan belum ada rekomendasi izin yang dikeluarkan untuk acara rangkaian konser tersebut.
"Giat tersebut belum dapatkan rekomendasi izin giatnya," kata Lafri lewat pesan singkat, Rabu (12/7/2023).
Korban Atlet Kempo
Ahmad ternyata merupakan seorang atlet kempo. Pelatihnya, Iwan Kiswara menyebut bahwa Ahmad memiliki segudang prestasi.
Iwan Kiswara menjelaskan riwayat Ahmad di kempo serta prestasi yang telah diraihnya.
"Pada kejuaraan Popda kemarin, dia meraih juara 2, perak, Popda Kota Semarang, kemudian Kejurkot dia meraih juara satu. Itu anak yang potensial. Bagi kami sangat potensial. Kami juga merasa sangat kehilangan dengan adanya berita duka ini," ujarnya.
Ahmad ikut kempo pada 2019 di dojo SMP 27. Meski kini sudah menginjak SMK, Ahmad masih terbilang aktif. Secara fisik, Ahmad juga dikenal tak memiliki masalah atau penyakit.
"Dia atlet yang talent-nya bagus, tidak ada penyakit apa pun. Jadi kami belajar kempo ini kan belajar teknik ya. Jadi tidak ada istilahnya neko-neko, jadi si Ahmad ini memang potensial buat kami," lanjutnya.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
Keluarga Akhirnya Mengikhlaskan
Pihak keluarga semua sempat kecewa dengan sikap pengelola mal yang tidak memberikan penjelasan ke keluarga. Padahal, pengelola mal sempat hadir ke pemakaman Ahmad.
Namun kemudian pengelola mal kembali mendatangi rumah keluarga Ahmad untuk memberikan penjelasan mengenai meninggalnya ABG tersebut.
"Dia (pihak mal) menceritakan kronologinya seperti apa, step (penanganan) bagaimana," kata paman Ahmad, Bayu Eriadi di rumah duka, Jalan Merbau Raya, Banyumanik, Semarang, Jumat (14/7/2023).
Bayu menyebut yang datang dari pengelola mal ialah general manager, sekuriti, hingga petugas kesehatan. Mereka datang didampingi pihak kepolisian. Pada intinya mereka datang atas peristiwa meninggalnya Ahmad.
Bayu juga menyebut bahwa pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian itu dan tidak akan membuat laporan kepolisian.
"Intinya sih kita sudah ikhlas karena kita tidak mau kalau dibongkar karena dari pihak kepolisian ingin membongkar agar tahu apa sih penyebabnya, tapi kita tidak mau, ya sudahlah kita ikhlas, oke nggak ada masalah, kita sih nggak nuntut macam-macam," ujarnya.