Mentan Canangkan Gerakan Pengamanan Produksi Padi di Kabupaten Klaten

Mentan Canangkan Gerakan Pengamanan Produksi Padi di Kabupaten Klaten

Sukma Nur Fitriana - detikJateng
Jumat, 14 Jul 2023 20:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo meninjau langsung kesiapan petani dalam gerakan pengamanan produksi padi di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jumat (14/7).
Foto: Dok. Pemkab Klaten
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengunjungi wilayah Kabupaten Klaten, Jumat (14/7). Syahrul meninjau langsung kesiapan petani dalam gerakan pengamanan produksi padi di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo.

Syahrul mengecek kondisi tanaman padi yang terserang hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Selain itu, kehadirannya juga sekaligus mencanangkan gerakan pengamanan produksi padi.

Dalam kunjungannya, Syahrul ditemani oleh Bupati Klaten Sri Mulyani yang turut mengecek langsung lahan tanam padi.

"Secara umum, kondisi tanaman, baik yang dilaporkan maupun yang kami lihat secara langsung, kondisinya bagus. Memang ada OPT yang ditemukan, dalam hal ini wereng di batang padinya, namun masih dalam kondisi yang wajar, bahkan organisme predatornya lebih banyak, sehingga masih terkendali," ungkap Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, gerakan tersebut menginisiasi penanganan dan pengendalian OPT yang ramah lingkungan. Dimulai dari tindakan preventif berupa sanitasi lingkungan, tanam serentak, penggiliran serentak, penerapan sistem tanam jajar legowo, hingga pemanfaatan musuh alami, pestisida biologi dan nabati.

"Sementara, pemanfaatan pestisida kimia merupakan langkah akhir. Sebisa mungkin dihindari dan dikurangi. Saya lihat di Klaten sudah menerapan itu," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten melaporkan jumlah luas serangan OPT padi di Kabupaten mencapai 31 hektare (data per Juni 2023) dari total lahan tanam padi 73 ribu hektare. Sedangkan di Desa Karangdowo dari luas tanam padi 115 hektare, sebanyak 10 hektare dilaporkan terserang hama wereng.

"Meski ada laporan serangan hama wereng, namun kondisinya tertangani dengan baik oleh petani," jelas Sri Mulyani.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut turut diserahkan bantuan benih, pupuk organik cair, pestisida biologi, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani, serta bantuan modal usaha pertanian.

(akd/ega)


Hide Ads