"Dinas Pertanian menyerahkan alsintan untuk kelompok tani yang ada di Kabupaten Klaten. Sumbernya dari aspirasi, Mbak Puan Maharani, pemerintah pusat, dari Kementan, dari provinsi dan dari APBD Kabupaten Klaten," jelas Bupati Klaten, Sri Mulyani usai menyerahkan bantuan alsintan dan launching gerakan Kemis Ora Nyego di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Kamis (13/7/2023) siang.
Sri Mulyani mengatakan bantuan pemerintah tersebut nilai totalnya mencapai Rp 11 miliar lebih. Dengan bantuan alat itu diharapkan membantu para petani untuk lebih mudah bercocok tanam.
"Harapannya semoga lebih mudah dalam melakukan aktivitas cocok tanam atau pertanian. Karena memang saat ini lebih sulit mencari petani, dulu banyak orangnya atau petaninya tapi minim alat tapi sekarang minim orangnya," papar Sri Mulyani.
Untuk itu, kata Sri Mulyani, perlu ada petani-petani muda dengan alat bantu pertanian. Harapan pemerintah alat dirawat dengan sebaik mungkin untuk jangka panjang.
"Harapan saya alat yang diberikan cuma-cuma ini dirawat dengan baik untuk keberlangsungannya. Ini termasuk untuk menghadapi el nino yang panjang sehingga mungkin petani sulit tanam," imbuh Sri Mulyani.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti menjelaskan bantuan yang diserahkan dari berbagai jenis. Mulai traktor, pompa air dan lainnya.
"Ada traktor, cultivator, pompa air, kendaraan bermotor roda tiga dan lainnya. Ini semua amanah dari ibu (bupati) yang sudah kami realisasi, kita juga ada support ibu Puan Maharani dan juga provinsi Jawa Tengah," kata Widiyanti saat memberikan sambutan.
Menurut Widiyanti saat ini sudah akan masuk masa eln ino sehingga dengan el nino dampaknya kurang air di sektor pertanian. Untuk itu tanam harus disediakan komoditas yang sesuai kondisi untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Dengan el nino dampaknya kekurangan air di sektor pertanian. Untuk itu kita optimalkan pertanian dengan komoditi yang sesuai dengan ketersediaan air sehingga tetap panen," ungkap Widiyanti.
(ncm/ega)