Operasi Patuh Candi 2023 Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) resmi dimulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Dalam apel gelar pasukan, Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho mengingatkan kepada anggota agar tak bersikap kontraproduktif dalam bertugas.
"Hindari tindakan yang kontraproduktif, pungli, arogansi, dan sewenang-wenang di lapangan," ujarnya saat apel gelar pasukan di halaman Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (10/7/2023).
Hal itu merupakan salah satu penekanan yang diberikan kepada petugas. Ada empat hal lain yang disampaikan yakni mengutamakan keselamatan dan keamanan, menegakkan hukum dengan humanis, melaksanakan operasi dengan baik, dan senantiasa berdoa selama pelaksanaan operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Utamakan faktor keselamatan dan keamanan dengan memperhatikan standar operasional prosedur yang telah ditentukan," katanya.
Kepada awak media, Agus menerangkan ada beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran dalam operasi patuh kali ini.
"Pertama adalah pelanggaran yang tidak menggunakan helm SNI, yang kedua adalah pelanggaran yang pengendara yang menggunakan HP, terpengaruh alkohol, berboncengan tiga, termasuk melanggar APILL, marka, dan lain sebagainya," jelasnya.
Adapun tujuan operasi kali ini adalah untuk membuat masyarakat patuh dan disiplin dalam berlalu lintas. Hal itu, demi mengurangi angka fatalitas kecelakaan yang dinilai cukup tinggi.
"Fatalitas korban kecelakaan di Jawa Tengah cukup tinggi jadi satu hari rata-rata 5-6 orang meninggal, dalam satu bulan orang meninggal sampai 90. Oleh dari itu sasaran operasi patuh ini adalah mengurangi angka fatalitas korban kecelakaan," katanya.
Operasi ini disebut akan berlangsung selama 14 hari. Dalam 14 hari ke depan petugas akan memantau pelanggaran-pelanggaran berlalu lintas. Meski begitu, dia menyebut tak akan ada razia di jalan.
"Untuk pelaksanaan kegiatan penegakan hukum dikedepankan ETLE jadi tidak ada kegiatan yang sifatnya razia atau stasioner," pungkasnya.
(rih/apl)