Bos Batik Pekalongan Sebar Duit Puluhan Juta, 4 Orang Pingsan

Bos Batik Pekalongan Sebar Duit Puluhan Juta, 4 Orang Pingsan

Robby Bernardi - detikJateng
Minggu, 09 Jul 2023 18:50 WIB
Pembagian udik-udik bos batik Pekalongan berujung rusuh, Minggu (9/7/2023). Akibatnya empat orang pingsan dan pagar Kantor Kelurahan Jenggot jebol.
Pagar Kantor Kelurahan Jenggot jebol usai pembagian udik-udik bos batik diikuti massa hingga ribuan orang (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Pekalongan -

Bos batik di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, Ramadhan (38) menyebar duit atau udik-udik hingga puluhan juga yang diikuti massa hingga ribuan orang. Akibatnya empat orang dilaporkan pingsan.

"(Korban) Empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak, yang dua sudah diperbolehkan pulang," kata Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto di kantor Kelurahan Jenggot, Pekalongan, Minggu (9/7/2023).

Dia menyebut kondisi para korban sudah berangsur membaik. Bahkan, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aries mengatakan pihaknya sudah sempat meminta bos batik tersebut agar mengurungkan tradisi udik-udik tersebut. Namun, yang bersangkutan disebut kukuh untuk menggelar acara itu.

"Kegiatan udik-udikan ini kan sebenarnya sudah kita imbau untuk tidak dilaksanakan. Sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, Babinsa, bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan, karena ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke puskesmas," kata Aries.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku terpaksa menghentikan acara udik-udik itu karena massa membeludak. "Untuk kegiatan itu kita hentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi," jelasnya.

Hal senada disampaikan Lurah Jenggot, Muhamad Fatoni. Fatoni menyebut acara tasyakuran anak ketiga bos batik itu bahkan diikuti anak-anak.

"Yang datang ribuan warga, kita antisipasi dan ternyata apa yang kita khawatirkan terjadi. Ribuan warga berdesak-desakan berebut uang yang disebarkan dari atas. Ya banyak anak-anak yang ikut, tadi ada yang pingsan. Salah satunya sempat kita evakuasi ke puskesmas," kata Fatoni.

Tak hanya korban pingsan, akibat tradisi udik-udik itu pagar kantor kelurahan ikut jebol. Sebab, acara itu digelar di rumah Ramadhan yang berseberangan dengan kantor kelurahan.

"Kalau kerusakan ya pagar kelurahan ambrol, tapi pemilik hajat siap bertanggung jawab semuanya," katanya.

Selengkapnya pengakuan bos batik Pekalongan penyebar duit puluhan juta.

Terpisah, bos batik penyelenggara acara, Ramadhan mengaku bakal bertanggung jawab dengan insiden tersebut. Dia pun membenarkan sudah sempat diperingatkan namun tetap kukuh menggelar udik-udik.

"Ya tadinya dari pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak, tapi berhubung, ya gimana ini sudah adat. Orang-orang juga sudah menanti semua, untuk massanya terlalu banyak. Ya udah lah jalan," ucap Ramadhan.

Dia menyebut ada anak-anak yang jatuh karena ikut berebut udik-udik. Ramadhan pun mengaku sudah tak ada masalah dengan para korban yang ikut udik-udik di rumahnya. Sebagai informasi dalam kegiatan itu disebar uang kertas pecahan Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribum dan Ro 100 ribu. Sedangkan uang koin pecahan Rp 500 dan Rp seribu.

"Insiden tadi ada anak yang jatuh, pingsan ya, saya pribadi tanggung jawab penuh, termasuk pagar kelurahan. Surat sudah ada ini, saya bertanggung jawab penuh. Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi (pembayaran di puskesmas), ada tiga anak," ucapnya.

"Jadi sudah tidak ada masalah. Itu lukanya karena desak-desakan, terlalu ramai. Korban saat ini sudah pulang semua. Jadi sudah selesai," pungkas Ramadhan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Fakta-fakta Longsor di Pekalongan yang Tewaskan 17 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads