Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak tahu ada teriakan 'wapres' dari relawan Jokowi saat ia hadir di acara konsolidasi relawan Jokowi bertajuk 'Nyawidji Tambah Bakoh, Kumpul Sedulur Jateng' di Gedung Wanita Kota Solo, kemarin.
Gibran mengaku kehadirannya di acara itu hanya untuk memenuhi undangan saja.
"Nggak tahu soal teriakan, nggak tahu saya. Hanya menghadiri silaturahmi, halal bihalal itu saja," kata Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah dirinya dipanggil PDIP usai menghadiri acara relawan Jokowi, Gibran mengaku tidak ada panggilan dari partainya.
"Nggak ada panggilan. Nggak ada panggilan dari Pak Hasto, lha salah saya apa?," pungkas Gibran.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disambut teriakan 'wapres' saat menghadiri acara konsolidasi relawan Jokowi bertajuk 'Nyawidji Tambah Bakoh, Kumpul Sedulur Jateng' di Gedung Wanita Kota Solo. Gibran justru mengaku ngeri saat mendengar teriakan relawan itu.
"Saya itu paling ngeri, lagi kumpul ramai-ramai gini, ada yang teriak wapres, gubernur. Soalnya nanti saya ada teguran. Jadi bapak ibu yang santai aja," kata Gibran saat memberikan sambutan di Gedung Wanita Solo, Rabu (5/7/2023).
Gibran mengatakan secara aturan umurnya masih belum cukup untuk menjadi cawapres. Sebab, umur minimal untuk maju cawapres adalah 40 tahun.
Sementara untuk kursi gubernur, Gibran menyebut belum waktunya. Dirinya mengaku masih fokus pada pekerjaan-pekerjaannya di Kota Solo.
"Surveinya dikawal, gitu aja. Saya ini masih fokus di Solo sampai 2024. Dan kalau urusan wapres dan lain-lain, itu umurnya jelas belum memenuhi, kita ikuti aturan yang sudah berlaku. Saya saat ini masih fokus pekerjaan-pekerjaan di Kota Solo, PR-nya masih banyak sekali," ujarnya.
(dil/apl)