Butet Beberkan Alasannya Baca Puisi Menyindir Capres Hobi Culik

Butet Beberkan Alasannya Baca Puisi Menyindir Capres Hobi Culik

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 02 Jul 2023 15:06 WIB
Butet Kartaredjasa di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (2/7/2024).
Butet Kartaredjasa di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (2/7/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Seniman Butet Kartaredjasa memberikan penjelasan soal puisi yang menyindir sejumlah pihak yang dibacakannya dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pekan lalu. Dalam puisi itu dia menyinggung capres yang pandir hingga hobi culik.

Butet pada awalnya enggan memberikan penjelasan soal alasannya membaca puisi tersebut. Dia beralasan sudah banyak kalangan yang membicarakan soal puisi tersebut.

"Rasah diomongne, ra penting kuwi. Kuwi wis ramai, mosok aku nguyahi segara, wis cukup (Jangan diomongkan tidak penting. Itu sudah ramai, sudah cukup)," kata Butet saat ditemui di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (2/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, dia akhirnya memberikan penjelasan mengenai alasannya membacakan puisi tersebut.

"Sing penting aku ra kepengin (Yang penting aku tidak ingin) negara Indonesia dipimpin orang yang punya masa lalu yang kelam dan jahat," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia mengakui puisi yang dibacakan itu menuai banyak komentar, termasuk komentar miring di media sosial. Hanya saja dia tidak mempermasalahkannya.

"Wis ora masalah, buzzer nengke wae. Tidak ada mengubah kejujuran dan kemerdekaanku," tegasnya.

Butet berpesan, dalam Pemilu 2024 nanti masyarakat bisa mencari pemimpin yang baik.

"Ya mencari pemimpin yang baik, itu aja. Baik itu, tidak punya beban masa lalu yang kelam," pungkasnya.

Soal isi puisi Butet baca halaman berikutnya

Sebagaimana dilansir detikNews, Sabtu (24/6), Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa membacakan puisi di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat (Jakpus). Puisi itu dibacakan sebelum seniman Sri Krishna Encik menyanyikan lagu 'Ganjar Siji Ganjar Kabeh'.

Mulanya, Butet mengatakan PDIP mengerahkan semangat 'meneruskan'. Tetapi di sisi lain ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.

"Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ucap Butet di SUGBK pada Sabtu (24/6/2023).

Butet lalu menyinggung soal banjir yang disebut suatu kelompok hanyalah 'air yang parkir'. "Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir," tutur dia.

Butet pun menuturkan ada sosok yang berkoar-koar dirinya ingin dijegal karena dibidik KPK. Padahal, kata Butet, sosok yang dimaksudnya itu dibidik karena 'nyolong'.

"Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal," ungkapnya.

Butet menyebut capres Jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik dengan sosok yang berambut putih dan bekerja keras. Butet lalu menyindir sosok capres yang hobinya 'menculik'.

"Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads