Perusahaan bidang pertambangan, CV Berkah Selo Asri (BSA) menanggapi aksi unjuk rasa warga terkait tambang di jalur Wonosobo-Temanggung pada 19 Juni 2023 lalu. CV BSA merasa namanya dicatut dalam kegiatan tambang yang diprotes warga.
Dalam keterangan pers untuk menanggapi aksi tersebut, CV BSA menyebut direksi tidak pernah memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk melakukan penambangan dengan menurunkan alat berat eskavator pada Senin 19 Juni 2023 di lokasi Desa Kapencar dan Candiyasan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
"Sehingga perusahaan merasa tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun demikian, Direksi CV BSA menyampaikan permohonan maaf dengan tulus dan ikhlas kepada warga masyarakat Desa Kapencar dan Desa Candiyasan khususnya dan segenap masyarakat Wonosobo pada umumnya atas perbuatan sekelompok orang yang membawa-bawa nama CV BSA dan izin SIPB sehingga membuat suasana tidak kondusif dan mengganggu stabilitas keamanan," kata Direktur CV BSA, Supriyanto dalam keterangannya, Sabtu (1/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pihak CV BSA juga memberikan peringatan kepada pihak yang mengatasnamakan perusahaannya terkait kegiatan penambangan dan mobilisasi yang menyebabkan konflik warga.
"Direksi telah mencabut segala surat kuasa dan surat tugas yang telah diberikan kepada siapapun dalam kaitan usaha pertambangan di Kabupaten Wonosobo. Sejak saat ini setiap kegiatan akan ditangani langsung oleh Direktur CV BSA untuk menghindari adanya penyalahgunaan tugas dan kuasa seperti melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan dan kearifan lokal," tegasnya.
Ia menyebut akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kredibilitas perusahaannya. Pihaknya memperingatkan agar menghentikan seluruh kegiatan yang mengatasnamakan CV BSA atau mengaku sebagai Pemilik Izin No 40/I/SIPB/PMDN/2022.
Supriyanto dalam keterangannya juga menjelaskan soal Izin Pertambangan Pasir Batu (SIPB) yang sudah dimiliki CV BSA tanpa keterlibatan pihak lain atau pindah tangan. Ia juga menegaskan perusahannya selalu melakukan SOP sehingga tidak pernah bertindak tanpa memastikan situasi dan sosialisasi.
"CV BSA mempunyai komitmen melibatkan tokoh masyarakat, agama dan warga setempat dalam kegiatan usaha untuk pemberdayaan ekonomi dan sosial. dalam kegiatan penambangan, pengangkutan dan penjualan komoditas pasir batu kami sebagai pengusaha tentunya ingin bekerja dengan aman, nyaman, berkelanjutan dan berkah," jelas Supriyanto.
Supriyanto kembali menjelaskan soal keputusan meniadakan kegiatan pertambangan di Wonosobo sembari menunggu perkembangan usai aksi unjuk rasa di sana.
"Mengingat kondisi sosial di lokasi Izin SIPB CV BSA tidak kondusif maka direksi telah memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan pertambangan sampai dengan perkembangan lebih lanjut sesuai dengan arahan dari pemangku kebijakan di sektor pertambangan dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Kementerian Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo," tutur Supriyanto.
"Kita siap membuka jalan asal alat berat itu bisa pergi dari lahan. Kita tidak mau dan tidak akan pulang sebelum alat berat ini dibawa pergi," kata Muh Yasin salah satu warga Candiyasan saat berdiskusi dengan pihak kepolisian, Senin (19/6).
Sempat terjadi ketegangan antara warga dan aparat keamanan. Warga khawatir jika tambang galian C tetap dilakukan akan mengancam permukiman warga di Desa Candiyasan dan Desa Kapencar karena permukiman warga berada tepat di bawahnya. Selain itu juga akan berpengaruh ke sumber mata air.
Massa membuka jalur Wonosobo-Temanggung setelah kurang lebih 1 jam. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito datang langsung untuk menenangkan massa. Saat ini disebutkan tidak ada kegiatan tambang di sana.
Simak Video "Video Puluhan Pelajar Israel Diusir dari Pesawat"
[Gambas:Video 20detik]
(alg/ams)