Bus Cahaya menabrak truk Siba Utama di Tol Pekalongan Km 328 mengakibatkan tiga orang tewas. Kecelakaan maut di Tol Pekalongan itu bikin trauma salah satu korban selamat.
Hal ini disampaikan M Sigit, ayah penumpang selamat bernama M Sultahan Restu F (17). Sigit menyebut saat itu anaknya bersama tiga keluarganya yang lain menjadi penumpang bus maut tersebut. Bahkan, salah satu keponakannya M Linggar Wahyudi Hadi (17) meninggal di rumah sakit.
Rombongan keluarga ini berangkat dari Tangerang ke Jogja untuk memperingati seratus hari nenek Linggar. Kala itu, anaknya belakangan ikut rombongan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya ikut, karena mendadak pesan tiketnya, mendapatkan kursi berjauhan. Anak saya dapat di sisi kanan bagian belakang, sedangkan keponakan saya (Linggar) di sebelah kiri, ada juga di depan sebelah kiri," kata Sigit pada detikJateng via telepon, Sabtu (1/7/2023).
Sigit lalu menjelaskan posisi duduk anaknya yang berada di bagian belakang dan di sisi kanan. Sedangkan, anggota keluarganya yang lain seperti Sri Wahyuni (46), Cika Alia (10) dan Linggar Wahyudi (18) duduk di sisi kiri dan bagian depan.
Sultahan atau Uton sapaannya, mengaku merasakan goyangan bus yang melaju zigzag saat tertidur. Remaja itu mengaku mendengar benturan keras saat bus yang ditumpanginya menabrak bagian belakang bus.
"Saat kecelakaan, anak saya kaget. Bus dalam kondisi seperti itu, ia melihat sepupunya almarhum (Linggar) yang duduk di pinggir kiri, kesakitan, anak saya langsung ke kursi seberang. Karena kondisinya berantakan ia harus melompat, dan mendapati tangan kiri sepupunya terputus, ia berteriak minta tolong ke penumpang lainnya," kata Sigit.
Kepada ayahnya, Uton mengaku panik dan kebingungan. Remaja itu berusaha melonggarkan posisi tempat duduk sepupunya dan berteriak minta tolong.
Kala itu, Uton juga mencari keberadaan adik sepupunya Cika yang tidak ada di dalam bus. Suasana di dalam bus pun disebut mencekam karena beberapa penumpang terlempar dari tempat duduknya.
"Kemudian tim evakuasi datang. Adik sepupunya (Cika) yang kecil, yang awalnya terlempar entah ke mana, sudah berada di rumah sakit," ungkap Sigit.
"Namun sayang, nyawa keponakan saya Linggar tidak tertolong," tambahnya.
Sigit sendiri mendapatkan kabar kecelakaan ini dari anaknya.
"Jam 02.00 WIB Jumat (30/6) pagi itu, saya bersama ayah Linggar, langsung melakukan perjalanan ke rumah sakit. Sekitar 6-7 jam," tambah Sigit.
Simak Video "Video: Fakta-fakta Longsor di Pekalongan yang Tewaskan 17 Orang"
[Gambas:Video 20detik]