Bangun Citra Solo Kota Toleransi, Gibran Ngaku Punya Banyak Bekingan

Bangun Citra Solo Kota Toleransi, Gibran Ngaku Punya Banyak Bekingan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 01 Jul 2023 16:34 WIB
Warga berfoto di depan lampion macan air di depan Balai Kota Solo, Minggu (30/1/2022).
Warga berfoto di depan lampion macan air di depan Balai Kota Solo, Minggu (30/1/2022). (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menceritakan usahanya menjadikan Solo sebagai Kota Toleransi. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ingin label mencekam yang sempat melekat pada Kota Solo bisa dihilangkan.

Upaya untuk mewujudkan Kota Toleransi, diaplikasikan pada ornamen keagamaan yang rutin dipasang di kawasan Balai Kota Solo saat peringatan hari raya. Ornamen tersebut dipasang sesuai tema agama yang tengah merayakan hari raya.

Gibran mengatakan saat ini Kota Solo tengah berproses mengubah citra kota. Tokoh agama di Kota Solo, disebutnya juga mendukung kebijakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu sendiri, kita berproses dari kota yang image-nya mencekam, jadi seperti sekarang. Ya karena dukungan dari seluruh pemuka agama, para-para kiai, hari ini ketemu alumni Tebu Ireng, ada tambahan kekuatan lagi," kata Gibran kepada awak media, Sabtu (1/7/2023).

Gibran lalu mengungkap bekingannya selama ini. Hal itu diceritakannya saat menjadi pembicara Seminar Kebangsaan di Ponpes Az Zayadiy Solo. Menurutnya, semua lapisan masyarakat di Solo satu barisan untuk mengeliminir kasus-kasus intoleransi.

ADVERTISEMENT

"Dari saya alhamdulilah seneng sekali bekingannya banyak. Bekingannya dari Gus Karim, kiai-kiai semua yang ada di sini, dari TNI-Polri semuanya satu rapat barisan kalau ada kasus intoleransi. Kita juga seneng, warganya juga suportif mendukung semua program pemerintah. Kita nggak pengin Solo terus-terusan dapat image buruk, kita ingin mengubah itu. Kita pengin tamu wisatawan yang datang ke sini merasa nyaman, dan welcome semua," ujarnya.

Dengan citra kota yang baik, lanjutnya, akan menarik investor untuk masuk ke Kota Solo. Dia mengatakan saat awal menjabat sebagai Wali Kota, pertumbuhan ekonomi minus 1,47 persen karena pandemi COVID-19. Setahun dirinya menjabat, lanjut Gibran, angka pertumbuhan ekonomi naik di angka 4 persen, dan tahun lalu menjadi 6,25 persen.

"Multiplier effect dari pembangunan, dan dorongan-dorongan untuk program toleransi ini luar biasa sekali untuk perekonomian. Yang paling penting itu tadi, bekingannya tadi. Kalau tidak ada bekingan dari warga, bekingan dari para kiai, kita tidak mungkin bisa seperti ini," ucapnya.

Sebanyak 17 program pembangunan menjadi prioritas Gibran. Dia ingin membenahi tempat terbengkalai dan mangkrak agar menjadi geliat ekonomi di Kota Solo. Pembangunan di Kota Solo tak sepenuhnya bergantung pada APBD, karena anggarannya terbatas. Sehingga kolaborasi dengan swasta dan BUMN dilakukan.

"Makanya sekarang tempat-tempat di Kota Solo banyak yang diprivatisasi, dikerjasamakan dengan orang profesional. Kalau ketergantungan dengan APBD, anggaran berikutnya di-acc, tapi nggak jalan-jalan," ucapnya.




(aku/ams)


Hide Ads