Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahap pertama tahun 2023 di Klaten digelar tanggal 5 Juli. Ada enam pasangan suami istri atau pasutri yang akan bertarung memperebutkan jabatan kades di enam desa.
Kabid Penataan dan Administrasi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkab Klaten, Agung Kristantana mengatakan ada enam desa yang calon kadesnya merupakan pasangan suami istri.
"Calonnya pasangan suami istri ada enam desa. Desa Nanggulan (Kecamatan Cawas), Tambak (Kecamatan Karangdowo), Gemampir (Kecamatan Karangnongko), Desa Tlogowatu (Kecamatan Kemalang), Tijayan (Kecamatan Manisrenggo) dan Jatipuro (Kecamatan Trucuk)," kata Agung kepada detikJateng, Jumat (30/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agung, pasangan suami istri yang mencalonkan diri atau mencalonkan dengan anaknya tidak melanggar Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 26 Tahun 2019 tentang tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa. Syaratnya, calon adalah warga negara Indonesia.
"Yang pasti adalah warga negara Indonesia yang penting. Pilkades bisa digelar minimal calon ada dua orang, " jelas Agung.
Agung menambahkan, Pilkades tahun ini juga ada beberapa desa yang calonnya lebih dari lima orang. Juga ada enam desa yang calon kadesnya lebih dari lima orang.
"Calon ada lima orang ada di enam desa. Yaitu Desa Jombor (Kecamatan Ceper), Kujon (Kecamatan Ceper), Granting (Kecamatan Jogonalan), Prawatan (Kecamatan Jogonalan), Tlogorandu (Kecamatan Juwiring) dan Jiwan (Kecamatan Karangnongko)," papar Agung.
Terpisah, calon Kades Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Suprat Widoyo mengatakan dirinya merupakan kades patahana. Sedangkan istrinya memutuskan maju Pilkades karena tidak ada calon lain sampai hari terakhir pendaftaran.
"Karena sampai hari terakhir pendaftaran ditutup tidak ada warga yang mendaftar. Akhirnya saya yang minta istri mendaftar daripada Pilkades diundur tahap berikutnya," kata Suprat kepada detikJateng.
Suprat menjelaskan, istrinya maju demi memenuhi syarat agar Pilkades di desanya bisa terlaksana.
"Ibu rumah tangga biasa, tapi juga PKK desa. Kalau saya kalah ya alhamdulillah," ujar Suprat sambil tertawa.
(dil/dil)