Sosok dan Masa Lalu Panji Gumilang Pendiri Al-Zaytun di Mata Tetangganya

Regional

Sosok dan Masa Lalu Panji Gumilang Pendiri Al-Zaytun di Mata Tetangganya

Tim detikJabar - detikJateng
Kamis, 29 Jun 2023 15:37 WIB
Endang Rahmat warga di Gantar Indramayu yang mengaku pernah bertetangga dengan Abdul Salam alias Panji Gumilang (Sudedi Rasmadi)
Endang Rahmat warga di Gantar Indramayu yang mengaku pernah bertetangga dengan Abdul Salam alias Panji Gumilang (Sudedi Rasmadi)
Solo -

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Panji Gumilang, kembali menuai sorotan gegara pernyataannya. Sosok Panji Gumilang ternyata dulunya bernama Abdussalam.

Hal ini disampaikan tetangganya di Pandeglang, Banten, Endang Rahmat (64). Endnag mengaku menjadi tetangga Panji di Desa Menes sekitar tahun 1967-1968.

"Dulu kenalnya Abdussalam bin Imam Rasyidi," kata Endang di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, seperti dikutip dari detikJabar, Kamis (29/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endang mengenang Abdussalam dikenal warga Menes sebagai salah satu guru yang mengajar di Madrasah.

"Kenal, dia itu panutan anak-anak, ya karena ngajar di Madrasah Tsanawiyah lah. Itu anak kecil-kecil di Menes taat semua. Karena kalau di Banten yang namanya ulama dihormati banget," katanya.

ADVERTISEMENT

Endang mengaku terpaut usia 14 tahun dengan Panji Gumilang ini mengaku sering berkomunikasi. Sebab, jarak rumahnya di Menes kala itu dengan rumah Panji hanya terpaut sekitar lima rumah. Dia mengenang Panji Gumilang sosok yang taat agama.

"Beda 14 tahun, ya senior kalau di sini dia Ustad, saya santrinya lah. Agamanya bagus, cuma bedanya dia tidak suka sunah-sunah," ujarnya.

Endang menyebut Abdussalam dan istrinya termasuk orang nomor satu di Menes kala itu. Menurutnya, Panji Gumilang tinggal di situ hanya karena terpaut pernikahan dengan istrinya.

"Anak-anak saya hafal semua, ada Imam Prawoto, Abu Toto, terus Anis baru Wawan. Anak yang dua masih kecil-kecil," ujarnya.

"Bukan orang situ, cuma terkait perkawinan. Saya nggak tahu pacarannya tahu-tahu udah nikah sama orang situ. Terus termasuk orang nomor satu. Nama istrinya Khotimah," ungkapnya.

Setelah beberapa tahun menetap di situ. Nama Abdussalam kata Endang seperti hilang di Banten.

Endang pun hanya mendengar desas-desus tentang Abdussalam dan tak lagi berjumpa dengan tetangganya itu. Terlebih saat Endang muda merantau ke Jakarta dan akhirnya menetap di Indramayu untuk mengajar pencak silat.

Endang mengaku menetap di Indramayu pada 1981. Kala itu, dia menyaksikan proses pembangunan Ponpes Al-Zaytun. Namun tak pernah menyangka jika sosok pendirinya adalah teman di kampungnya dulu.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads