Momen Ngeri Warga Berjibaku Tarik Piton 7 Meter Pemangsa Babi di Lamuru

Regional

Momen Ngeri Warga Berjibaku Tarik Piton 7 Meter Pemangsa Babi di Lamuru

Tim detikSulsel - detikJateng
Senin, 26 Jun 2023 19:44 WIB
Ular piton 7 meter ditangkap warga di Bone, Sulsel.
Ular piton 7 meter ditangkap warga di Bone, Sulsel. (Foto: dok. istimewa)
Solo -

Warga menangkap ular piton sepanjang 7 meter yang tepergok memangsa babi di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Momen mengerikan tersaji saat warga susah payah menarik ekor piton yang hendak kabur ke liang tanah.

Dilansir detikSulsel, piton tersebut ditangkap di hutan Dusun Bompo, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Bone pada Minggu (25/6) sekitar pukul 16.00 Wita. Momen menegangkan penangkapan ular ini tertangkap kamera amatir warga.

Dalam video yang diterima detikSulsel, warga tampak kesulitan menangkap hewan melata tersebut. Posisi ular sudah masuk ke dalam lubangnya setelah menerkam babi. Warga sempat kesulitan saat menangkap ular piton tersebut karena bersembunyi di dalam lubang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ada babi tergeletak begitu saja di tengah hutan. Pas mendekat kelihatan ular pitonnya yang baru meninggalkan babi itu," kata warga Desa Mamminasae bernama Ancu Adam, Senin (26/6/2023) seperti dilansir detikSulsel.

Ancu mengaku, setelah ular itu pergi meninggalkan babi yang sudah diterkam, pelan-pelan diikutinya bersama rekannya. Ular tersebut kemudian melingkari batu besar sebelum masuk ke lubang persembunyiannya.

ADVERTISEMENT

Ancu bersama tiga rekannya kemudian menarik ekor piton itu. Karena tidak bisa keluar, ular tersebut terpaksa dibunuh dengan cara ditombak berulang kali.

"Waktu saya tarik sendiri tidak bisa keluar, saya dibantu oleh tiga orang teman saya, dan ternyata tidak bisa keluar. Makanya ular itu ditombak berkali-kali baru bisa keluar seutuhnya," sambungnya.

Ancu mengaku hewan melata yang memiliki panjang 7 meter itu sangat berbahaya jika masuk di area perkampungan warga. Sehingga ular tersebut langsung dibunuh dan dibuang ke sungai.

"Bahaya itu ular kalau masuk di kampung. Babi saja yang besar satu kali ji na lilit langsung mati, bagaimana kalau anak kecil. Makanya kami angkat ular itu dan buang di sungai," jelasnya.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads