Jenazah mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Anindita Syafa Nabila Rizki (20) yang tewas di Gunung Lawu dimakamkan di TPU Kaliwiru, Semarang. Teman korban, Sela (20) menyebut Anin sebagai sosok perempuan yang menyukai aktivitas naik gunung.
"Baiknya baik banget, orangnya sabar. Merasa kehilangan, dari awal ospek kenalnya sama dia terus ternyata temen sebangku, sekelas, tiga tahun," ujar Sela teman SMK korban, di rumah duka, Sendangmulya, Semarang, Senin (26/6/2023).
Sela yang juga berkuliah di Undip menyebut Anin mulai mencoba aktivitas naik gunung saat berkuliah. Dia kemudian bergabung bersama komunitas Kompas Undip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sela juga mendapat kabar bahwa Anin merupakan perempuan satu-satunya di komunitas tersebut.
"Dia pernah cerita memang kayak gitu (kabar Anin satu-satunya perempuan di Kompas Undip)," lanjutnya.
Meski demikian, semasa SMA, Anin dikenal mudah lelah. Sela sendiri tak tahu apakah Anin memiliki penyakit atau tidak.
"Sakitnya kurang tau, dia nggak pernah cerita sakit apa. Tapi selama sekolah, dia emang gampang kecapekan," jelasnya.
Sebelumnya, Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto mengatakan, korban diduga kelelahan dan mengalami hipotermia. Korban dipastikan meninggal pukul 13.30 WIB di pos pendakian, Minggu (25/6).
Awalnya, korban ditemukan oleh porter sekitar pukul 12.06 WIB di salah satu pos pendakian. Saat itu kondisi korban sudah tak berdaya.
"Pos pendakian awal mendapatkan info dari porter bahwasannya wanita tersebut yang tak sadarkan diri dengan mulut berbusa dan denyut jantung tidak ada," jelasnya.
(aku/rih)